Hemat Biaya Rp 11 Miliar, PHM Raih Sertifikasi ISO 50001:2018

Sertifikat diserahkan oleh Jose Richard Gamo selaku Regional Managing Director Intertek Certification Gmbh kepada Herry Junaedy selaku Kepala Lapangan SPS PHM.

Sapri Maulana
Jum'at, 12 Maret 2021 | 17:16 WIB
Hemat Biaya Rp 11 Miliar, PHM Raih Sertifikasi ISO 50001:2018
Wilayah operasi PHM selaku operator wilayah kerja (WK) Mahakam, dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan. [Dok. PHM]

Adanya integrasi antara ISO 50001:2018 dan ISO 140001 Sistem Manajemen Lingkungan yang telah diterapkan selama 10 tahun, didukung dengan sistem manajemen di perusahaan yang baik, dan Peciko Processing Area sendiri terbukti mampu menghemat energi.

“Sebagai sebuah perusahaan minyak dan gas, PHM menyadari bahwa upaya pengelolaan energi akan berdampak signifikan dalam mendukung lingkungan yang bersih dan sehat,” kata Yoseph.

Lebih lanjut Yoseph menguraikan, PHM senantiasa memprioritaskan pengelolaan penggunaan energi dalam menjalankan usaha kegiatan hulu migas. Pada tahun 2020, SPS merupakan site dengan pemakaian energi terbesar di WK Mahakam, yaitu mencapai 25%. Berdasarkan data, sepanjang Januari - Desember 2020 angka penghematan energi PHM mencapai  1.674.527 Gj, atau setara dengan energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik sebesar 20,23 MWH dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 134.080 ton per tahun.

Pjs VP QHSE PT Pertamina Hulu Indonesia, Benyamin Argubie, mengapresiasi upaya PHM dalam melakukan upaya pengelolaan energi secara berkelanjutan. “Diterimanya ISO 50001:2018 adalah sebuah terobosan karena sertifikasi ini merupakan yang pertama di WK Mahakam,” katanya.

Baca Juga:Tingkatkan Konektivitas, PHM Resmikan Suplai Gas ke Kilang RU V Balikpapan

Manajer Senior K3LL SKK Migas, Kosario M Kautsar, juga mengucapkan selamat kepada PHM atas sertifikasi ISO 50001:2018 ini. “SKK Migas berharap sertifikasi ini bisa diterapkan ke lapangan lain dan menjadi baseline untuk konservasi energi di WK Mahakam dan ke depannya bisa diintegrasikan dengan sistem manajemen lain yang memungkinkan PHM menjalankan operasi secara lebih efektif dan biaya operasi yang lebih efisien,” katanya.

Kemampuan PHM mengumpulkan data terkait penggunaan energinya merupakan wujud dukungan terhadap upaya Pemerintah untuk digitalisasi sistem data pengelolaan energi yang berada di bawah koordinasi Kementerian ESDM mau pun mitigasi perubahan iklim yang berada di bawah koordinasi Kementerian LHK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini