“Jadi itu, kita ada pengalaman pernah turun banget terus akhirnya naik lagi ya, jadi memang menjadikan protocol kesehatan menjadi budaya yang harus benar-benar,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty pada Minggu (14/03/2021).
Karena kata dia, ketika masyarakat abai dalam prokes maka angka kasus positif akan kembali naik. Sehingga prokes, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, jauhi kerumunan dan batasi mobilisasi sangat penting.
“Karena kapan kita longgar terasa sekali. Naik lagi itu terasa banget. Bagaimana kita membuat protocol 5M ini menjadi budaya hidup kita,” tandasnya.
Menurutnya, harusnya prokes menjadi kebiasaan masyarakat seperti telepon seluler yang selalu dibawa kemana-mana khususnya dalam aktivitas. “Kalau keluar gak pakai masker (seperti) sudah ada yang ketinggalan,” ujarnya.
Baca Juga:Cegah Virus Corona, CDC Buat Panduan Baru untuk Tempat Penitipan Anak
Dia juga menilai penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro juga cukup efektif mencegah penularan dan menurunkan kasus positif. “Kebijakan mikro untuk saat ini sudah tepat (turunkan angka),” ujarnya.
Namun lanjutnya, setiap penanganan maupun pencegahan kasus penularan penyakit akan berbeda-beda. “Kan kita gak tahu virus tren baru, berubah karakter virusnya tentu pendekatan kita juga berubah,” ujarnya lagi,
Begitu juga soal varian baru B117, Kepala Dinas Kesehatan itu menuturkan, penanganannya juga harus lebih cepat.” Karena karakter penularannya juga begitu cepat. B117 perbedaannya dikecepatannya, bukan ditingkat kematiannya itu sama,” jelasnya.
Artinya kata dia, harus ada partisipasi masyarakat yang lebih aktif untuk mencegah penularan B117.
“Artinya B117 ini perlu perhatian bagi siapa, siapa yang bisa menahan kecepatan, yang bisa menahan kecepatan penularan itu siapa bukan teman-teman di rumah sakit,” tukasnya.
Baca Juga:Menkes Budi Ungkap Alasan Indonesia Gagal Target 1 Juta Vaksinasi Per Hari