Faktor keturunan dan penyakit autoimun juga diyakini dapat menyebabkan sindrom putri tidur. Tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.
Selama periode tidur penderita mungkin akan terbangun sesekali untuk ke kamar mandi atau makan, lalu setelahnya ia akan kembali tertidur.
Pada beberapa kasus, gejala kelainan langka ini akan hilang seiring bertambahnya usia. Tetapi dapat muncul kembali di kemudian hari.
Tetapi memang mendiagnosis KLS cukup sulit lantaran gejala utamanya mirip dengan penyakit lain, seperti penyakit saraf dan gangguan kejiwaan. Untuk mendiagnosisnya, biasanya memerlukan waktu hingga bertahun-tahun.
Baca Juga:Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Kios di Pasar Ujung Murung Ambruk