Berkat Minuman Tradisional Beralkohol, Pemuda Ini Berhasil Menjadi Sarjana Pertanian

Kisah haru dirasakan seorang pemuda bernama Yohanes Neno yang berhasil meraih gelar sarjana di Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Chandra Iswinarno | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 15 Juni 2021 | 18:01 WIB
Berkat Minuman Tradisional Beralkohol, Pemuda Ini Berhasil Menjadi Sarjana Pertanian
Jadi sarjana berkat miras (ist)

SuaraKaltim.id - Kisah haru dirasakan seorang pemuda bernama Yohanes Neno yang berhasil meraih gelar sarjana di Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Neno berhasil menjadi sarjana lantaran kehidupannya ditopang dari hasil penjualan sopi, minuman keras tradisional yang selama ini kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Sopi sendiri merupakan minuman beralkohol yang disadap dari pohon lontar dengan kandungan alkohol 40 persen.

Rasa bahagia Neno karena berhasil menjadi sarjana pun dilakukannya dengan melakukan sujud syukur di tempat penyulingan Sopi dengan menggunakan baju toga usai diwisuda.

Foto Neno mengenakan toga bersimpuh di tempat penyulingan itu kemudian diunggah pengguna Facebook yang memiliki akun bernama Anesmus Hanoe.

Baca Juga:Viral Curhat Ojol Ditangkap Gegara Tak Tahu Antar Miras, Ini Keterangan Polisi

Tak disangkan, foto itu kemudian menjadi viral dan langsung dibanjiri pujian dari warganet.

"Iris tuak, lalu diolah jadi sopi, dan hasilnya dijual untuk sekolahkan anak. Proficiat, untuk anak Jon Neno, S.P. Hasil dari tua nakaf Tualeu," tulisnya seperti dikutip Suara.com.

Yohanes Neno yang biasa disapa Jon mengaku nekat melakukan sujud syukur di depan tempat penyulingan sopi, sebagai bentuk ungkapan syukur tak terhingga. Lantaran berkat usaha penyulingan sopi yang digeluti keluarganya, dirinya bisa menyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian, Universitas Timor.

Jon bercerita, jika sang ayah, Yohanes Taif Tefa sudah mulai menyuling sopi sejak masih muda. Kala itu, dengan bermodalkan 30 pohon nira yang tumbuh di pekarangan rumah, sang ayah fokus memulai usaha keluarga penyulingan sopi.

Hasil penjualan sopi kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan biaya pendidikan Jon.

Baca Juga:Gojek Bantu Mediasi Kasus Viral Ojol Pengantar Miras di Solo, Pastikan Kasus Sudah Selesai

"Mungkin bagi sebagian besar masyarakat, sopi merupakan sumber keonaran. Tapi bagi saya, sopi merupakan sumber penghidupan bagi keluarga dan pendidikan saya," katanya.

Lantaran itu pula, Jon sangat berharap pemerintah daerah bisa menjadikan sopi sebagai produk lokal sehingga dapat bersaing dengan produk lain. Diakuinya, masih ada banyak keluarga lainnya yang menggantungkan hidupnya pada sopi, sama seperti keluarga Jon.

"Saya sangat bersyukur usaha penyulingan sopi yang ayah saya geluti membawa berkat bagi keluarga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini