Dia menilai, kebijakkan tersebut tidak adil. Karena asal rumah dekat peluang keterima lebih besar. Untuk zonasi rumahnya SMP Negeri 14, SMP Negeri 5, SMP negeri 18 dan SMP negeri 10.
“Jadi kalau pakai sistem zonasi gak usah sudah ngeles, satu kita dekat saja sekolahan pasti masuk sudah itu,” ujarnya.
Bahkan kata dia, tak ada anak yang tinggal di Kompleks HER II diterima. Karena jika harus sekolah di swasta, biaya yang harus dikeluarkan cukup besar. Sehingga dia menginginkan anaknya di sekolah negeri.
“Bagaimana caranya kalau begitu negara mau cerdas. Yang penting sekarang itu punya duit bisa sekolah dimana-mana. Zonanya HER II itu terlempar semua,” ujarnya.
Baca Juga:Hari Pertama PPDB Balikpapan, Server Sempat Ngadat di Pagi Hari
“Kalau swasta untuk sekolah anak menegah keatas masih bisa. Kalau menegah ke bawah kayak saya, kayak apa? Anak saya bukan cuma satu-dua, anak saya enam orang yang harus diperjuangkan.”