Rumah Sakit di Perbatasan Kaltara Sulit Mencari Pasokan Oksigen

Peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kaltara juga tinggi, para nakes kewalahan, hingga harus membatasi penanganan.

Denada S Putri
Minggu, 08 Agustus 2021 | 13:08 WIB
Rumah Sakit di Perbatasan Kaltara Sulit Mencari Pasokan Oksigen
Aktivitas pengisian tabung oksigen di daerah Juata Laut, Tarakan, Kalimantan Utara. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Dua mobil single cabin dan sebuah ambulans milik rumah sakit tetap memanaskan mesinnya di daerah Juata Laut, Tarakan. Mereka menunggu tabung oksigen yang dibawa terisi penuh. Pabrik pengisian oksigen itu bisa ditempuh 40 menit perjalanan darat dari pusat kota untuk memenuhi pasokan oksigen yang dibutuhka

PT Tarakan Estetika Plaza, di Juata Laut mampu memproduksi 250-300 tabung, berkapasitas enam meter kubik. Hasilnya, dibagi ke sejumlah rumah sakit yang ada di kota Tarakan dan sekitarnya.

“Mesin kami tak pernah tidur,” ujar Yulius Kwan, pemilik pabrik, Minggu (8/8/2021).

Ketika tim Kantor Staf Presiden (KSP) mendatangi pabrik itu, Yulius Kwan terlihat berbincang serius dengan pegawai RS Bhayangkara, yang sedang menunggu pengisian tabung. Selain RS Bhayangkara Tarakan, sejumlah rumah sakit lain turut antre di pabrik pengisian oksigen terbesar di Tarakan ini.

Baca Juga:Warga Probolinggo Keluhkan Harga Sewa Tabung Oksigen Tembus Rp 3 Juta

“Memang di Tarakan hanya ada satu pabrik yang berukuran agak besar di Juata Laut. Itupun belum mencukupi kebutuhan kami,” ujar dr. Franky Sientoro Sp.A, Plt Dirut RSUD Tarakan.

Karena kebutuhan yang tinggi, PT Tarakan Estetika kemudian mengubah peruntukan suplai oksigennya ke medis. Padahal sebelum pandemi, kebutuhan oksigen mayoritas untuk konsumsi industri dan perikanan tambak.

“Kami mengapresiasi perusahaan yang mau menyesuaikan orientasi bisnisnya untuk kemanusiaan. Karena memang kebutuhan oksigen di Tarakan dan Nunukan melonjak karena penularan cepat varian delta ini,” ujar Agung Rulianto, Tenaga Ahli Utama KSP.

Selain RSUD Tarakan, rumah sakit yang turut antre oksigen di pabrik itu ialah: RSU Kota Tarakan, RS Pertamedika, RS Bhayangkara dan RS Angkatan Laut. Bahkan RSUD Nunukan di seberang pulau pun turut mengambil nomor antrean.

“Kami mendapatkan antrean kelima,” ujar dr. Dulman L, SpOG, Dirut RSUD Nunukan.

Baca Juga:BNPB Kirim 150 Ribu masker dan 50 Tabung Oksigen ke Papua Barat

Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Kota Tarakan membuat Dokter Franky dan para tenaga kesehatan (Nakes) kewalahan. Maklum saja, RSUD Tarakan jadi rumah sakit rujukan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Franky berkisah, sejak varian Delta mulai menyerang pada tengah Juni tahun ini, kebutuhan oksigen di rumah sakitnya bisa mencapai 300 tabung. Hitungan angka riil Franky, sehari kebutuhan oksigen bisa mencapai lebih dari 700 tabung besar atau 6m3.

“Jadi yang dari Juata tidak mencukupi. Kami dapat bantuan juga dari Pupuk Kaltim,” ujar Franky yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Provinsi Kaltara ini.

Kekurangan pasokan oksigen membuat Dokter Franky dan Dokter Dulman bersiasat. Franky menyebut, dia membuat skala prioritas untuk pasien yang kena Covid-19.

“Mau gak mau harus ngirit,” tambahnya.

Meningkatnya kebutuhan oksigen di Tarakan memang terkait dengan meningkatnya penularan Covid-19 di Bumi Paguntaka ini. RSUD Tarakan menyediakan 400 bangsal untuk pasien Covid dan Non Covid. Untuk para penyintas Covid-19 disediakan 120 bed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak