Ini Syarat Seorang Muslim Bisa Makan Daging Babi

Di pasaran, ada pula daging babi yang dijual bebas. Mengingat risiko ini, penting bagi masyarakat mengetahui perbedaan antara daging babi dan daging sapi.

Denada S Putri
Senin, 09 Agustus 2021 | 08:27 WIB
Ini Syarat Seorang Muslim Bisa Makan Daging Babi
Olahan daging babi. (Pixabay/Sharon Ang)

SuaraKaltim.id - Makan daging babi merupakan tindakan haram alias perbuatan berdosa jika dilakukan oleh umat Muslim.

Namun pada kondisi tertentu, makan daging babi dibolehkan. Apa saja syarat dan kondisinya?

“Babi itu haram, tapi makan babi tidak selamanya haram,” ujar Ustadz Abdul Somad saat menghadiri diskusi virtual bersama IDI, beberapa waktu lalu.

Daging babi menurut penceramah yang akrab disapa UAS ini halal dimakan jika dalam kondisi darurat. Misalnya, ketika tersesat di dalam hutan dan tak bisa menemukan sumber makanan lain.

Baca Juga:Bela UAS, Gus Nadir Benarkan Daging Babi Boleh Dimakan, Asal......

“Jadi, ketika masuk di dalam hutan, dan di dalam hutan itu tidak ada makanan, tidak ada pisang, tidak ada umbi-umbian. Sementara (saat itu) pilihannya hanya babi atau mati,” terangnya.

Penting dipahami bahwa kondisi darurat ini berlaku mutlak. Dengan kata lain jika masih ada sumber bahan makanan lain yang halal, maka makan daging babi tetap haram.

Ketika kelaparan mengancam nyawa tanpa ada sumber makanan lain barulah daging babi halal dimakan.

“Maka saat itu tidak boleh (umat Islam) pilih mati. Jadi, boleh makan babi karena (situasinya) darurat,” kata UAS.

Sementara itu di pasaran, ada pula daging babi yang dijual bebas. Mengingat risiko ini, penting bagi masyarakat mengetahui perbedaan antara daging babi dan daging sapi.

Baca Juga:Ustaz Abdul Somad Sebut Makan Daging Babi Tak Selamanya Haram, Ini Alasannya

Ilustrasi perbedaan daging babi dan daging sapi. [Youtube]
Ilustrasi perbedaan daging babi dan daging sapi. [Youtube]

Ada lima perbedaan antara daging babi dengan daging sapi yang bisa terlihat, yakni warna, serat, tekstur, lemak, dan aroma.

1. Warna Daging

Daging Sapi: Berwarna merah tua (pekat) yang segar.

Daging Babi: Berwarna lebih pucat dari daging sapi dan lebih menyerupai warna darah merah daging ayam.

Sebagai upaya pengecekan keaslian warna, Anda dapat merendam daging di dalam air selama beberapa menit sebelum diolah. Jika warna luntur, maka bisa dipastikan bahwa daging sapi itu oplosan.

2. Serat Daging

Daging Sapi: Serat padat dan terlihat jelas. Jika diraba serat akan terasa kasar dan kaku.

Daging babi: Serat daging babi terlihat samar-samar dan renggang. Sementara jika diraba akan terasa lebih lembek dibanding serat daging sapi.

Sebagai upaya pengecekan, Anda dapat melihat serat-serat daging dengan membentangkannya.

3. Tekstur Daging

Daging Sapi: Tekstur kaku dan padat.

Daging Babi: Lembek dan lebih elastis atau sangat mudah untuk direnggangkan.

Cukup dengan memegangnya, Anda sudah bisa merasakan perbedaan antara keduanya. Tekstur sapi akan terasa kenyal sedangkan daging babi akan lebih lunak.

 4. Lemak Daging

Daging Sapi: Kandungan lemak pada daging sapi cenderung lebih kaku dibanding daging babi.

Daging Babi: Lemak daging sapi akan terasa sangat basah dan elastis sehingga susah dilepaskan dari dagingnya.

Namun, pada bagian tertentu seperti ginjal, lemak babi dan lemak sapi akan terasa lebih mirip. Jadi, perhatikan ciri-ciri lainnya juga untuk memastikannya.

5. Aroma Daging

Daging sapi: Memiliki aroma sapi yang khas, jika Anda terbiasa membeli daging sapi maka akan sangat mudah mengenali daging sapi. Daging sapi juga memiliki bau yang lebih tengik dan pekat

Daging Babi: Memiliki aroma lebih amis yang sangat khas.

Itulah hukum makan daging babi bagi umat muslim serta cara membedakan daging babi dengan daging sapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini