Meski begitu, diakuinya banyak masyarakat yang tidak mempercaya peristiwa tersebut. Namun, dia tidak memaksa masyarakat untuk percaya terhadap kejadian tersebut.
“Kami tidak memaksa percaya. Percaya tidak percaya memang itu kejadiannya. Apa untungnya juga buat kami. Biarlah masyarakat yang menilai sendiri, kalau dia yakin itu terjadi ya sudah dak juga sudah,” katanya.
Rembulan sendiri menceritakan, jika Almarhum TGH Bayan Akbar merupakan pimpinan perguruan tarekat Naqsabandiya, yang memiliki banyak murid di Pulau Lombok hingga luar Lombok.
Sehingga pemakaman almarhum tidak semua orang bisa masuk di areal pemakaman.
Baca Juga:Subhanallah! Viral Jenazah Ulama Ini Diyakini Hilang Saat Akan Dimakamkan, Kafan Mengempis
Sementara itu, salah seorang cucu Almarhum TGH Bayan Akbar, Lalu Pandede mengungkapkan, saat peristiwa menghilangnya jasad almarhum, sontak membuat jemaah dan keluarga histeris.
Kemudian pihak keluarga langsung menutup jasad almarhum dengan tanah agar masyarakat tidak histeris dan mengakibatkan adanya keributan jemaah.
“Saya juga tidak bisa masuk sebelumnya, tapi melihat banyak yang takbir akhirnya saya memaksa masuk dan saya diangkat untuk melihatnya. Keterangan dari yang menurunkan jasad beliau malah tidak ada jasad,” katanya.