Lebih lanjut, dia menjelaskan Damai Hari Lubis sudah nonaktif dari kepengurusan pusat PA 212. Sehingga Novel menegaskan, apa yang diyatakan Damai mendukung Puan adalah sikap pribadi.
Pun, Novel mengaku kecewa dan bahkan mengecam pernyataan Damai Hari tersebut. Dia juga menegaskan agar Damai Hari menarik pernyataannya.
“Saya memberikan kecaman kepada Damai Hari Lubis untuk segera menarik statement-nya karena sudah jauh dari garis perjuangan 212 dan sangat berbahaya karena bisa berakibat terjadi kegaduhan. Karena massa 212 dengan pernyatan Damai Hari Lubis dianggap adalah pernyataan resmi dari tokoh 212,” katanya.
Meski begitu, Novel menyatakan PA 212 masih solid dalam gerakannya dan tidak mudah termakan provokasi serta pernyataan yang menyudutkan komunitas terseut.
Baca Juga:Tak Pasang Baliho Seperti Puan, Ganjar: Ora Kober, Saya Diperintah Presiden Ngurusi Covid
“Alhamdulillah tokoh-tokoh 212 masih sangat kompak walau terus mendapatkan tekanan sampai kriminalisasi dari rezim yang berkuasa saat ini,” katanya.
Sebelumnya, Politikus PDIP Effendi Simbolon mengusulkan agar Puan Maharani dipasangkan dengan Anies Bawedan dalam Pilpres 2024.
Usulan itu disampaikan di tengah-tengah hangatnya PDIP dan Gerindra yang membuka peluang memasangkan Prabowo Subianto dan Puan.
Menurut Effendi, pasangan Puan-Anies merupakan kombinasi yang pas antara nasionalis dan religius.
"Saya punya usul saya bilang Mba Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres. Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," kata Effendi dalam diskusi daring, Minggu (30/5/2021).
Baca Juga:PA 212 Tegaskan Ogah Dukung PDIP, Novel Bamukmin Siap Jadi Wakil Presiden
Kendati keputusan pencalonan dalam Pilpres merupakan ranah Ketua Umum PDIP Megawati, namun sebagai kader dan individu Effendi menegaskan Puan-Anies hanya aebatas usulan darinya.