Kakek kelahiran Kediri juga mengaku, sempat ikut menumpas gerombolan DI/TII pimpinan Ibnu Hajar di Grogot, sebelum menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia.
Pria kelahiran 2 November 1942 ini mendapatkan penghargaan Dwikora atas jasanya, dan mendapatkan prestasi karena kemampuannya sebagai prajurit.
Kini, ia menjadi Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Samarinda. Ia memimpin 25 anggota veteran yang sudah terdaftar di LVRI.
![Kopral Soetoyo saat menceritakan perjuangannya dalam Dwikora. [Suara.com/Apriskian Tauda Parulian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/17/83855-kopral-soetoyo-saat-menceritakan-perjuangannya-dalam-dwikora-suaracomapriskian-tauda-parulian.jpg)
Menjadikan pengalamannya sebagai contoh untuk kaula muda saat ini
Baca Juga:Pahlawan Versiku
Ia mengatakan, pengalaman muda dahulu berbeda dengan sekarang. Dulu, peperangan sudah menjadi hal biasa dan diikuti oleh kaum muda.
Baik secara resmi mendaftarkan diri dalam kelompok tentara, atau pun secara sukarela. Karena tujuannya hanya satu, mempertahankan Bumi Pertiwi.
Hal ini yang diharapkan Soetoyo. Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, ia ingin generasi muda juga berperang. Ia ingin para kaum millenial berjuang melawan Covid-19 yang saat ini melanda negara Indonesia.
Ia bahkan berpesan, agar generasi muda bisa membantu pemerintah secara maksimal dalam menanggulangi Covid-19.
"Kalau dulu musuh itu terlihat, namun sekarang musuh kita itu tidak terlihat. Jangan menyerah, lawan," pungkasnya.
Baca Juga:Pahlawan Era 2021 Haruskah Angkat Senjata?
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian