SuaraKaltim.id - Hashmat Ghani, menyerukan pembentukan pemerintahan yang inklusif di Taliban. Adik Presiden Afghanistan yang kabur, Ashraf Ghani ini bahkan mengatakan telah menerima pengambilalihan negaranya.
Berbicara di rumahnya yang berada di Kabul Barat, Sabtu (21/8) kemarin, Ghani mengakui tatanan baru di Kabul adalah kebutuhan bagi rakyat Afghanistan.
Pengusaha dan kepala suku besar penduduk Kochi nomaden Afghanistan ini telah bertemu dengan pemimpin Taliban, selama beberapa hari terakhir.
Ia mengatakan setuju mengakui transisi kekuasaan, sebagai sinyal untuk tokoh politik dan budaya yang berpengaruh, dan pengusaha.
Baca Juga:Banyak Fans Taliban di Indonesia, Salah Mengerti Jihad atas Nama Agama
Baginya, ekonomi negara dan masa depan Afghanistan akan hancur jika pengusaha yang telah menginvestasikan jutaan dolar pada sekolah, rumah sakit, toko dan universitas ikut melarikan diri dari negara tersebut.
Meskipun, mantan presiden Ashraf Ghani melarikan diri pada 15 Agustus lalu, ia menyampaikan tidak pernah berniat meninggalkan negaranya.
“Jika saya melarikan diri, apa yang akan terjadi dengan orang-orang saya, suku saya. Akar saya ada di sini, apa yang akan terjadi jika saya meninggalkan orang-orang pada saat mereka membutuhkan?,” disadur dari Suara.com, Minggu (22/8/2021)
Tentang pelarian saudaranya, Ghani mengatakan dia senang mantan presiden itu pergi dengan selamat.
“Jika dia terbunuh atau terbunuh dengan cara apa pun, segalanya akan menjadi jauh lebih buruk,” pungkasnya.
Baca Juga:Pengamat Militer: Banyak Fans Taliban di Indonesia