Terdeteksi PeduliLindungi, Ribuan Masyarakat Terpapar Covid-19 dan Masih Berkeliaran

Orang-orang seperti itu akan dicap dengan warna hitam.

Denada S Putri
Selasa, 07 September 2021 | 06:25 WIB
Terdeteksi PeduliLindungi, Ribuan Masyarakat Terpapar Covid-19 dan Masih Berkeliaran
Seorang warga menunjukan aplikasi PeduliLindungi yang telah diinstal pada gawai miliknya. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada ribuan masyarakat yang terpapar Covid-19 dan belum melakukan isolasi. Tepatnya ada 1.625 orang. Ia juga mengatakan ribuan orang tersebut bisa berkeliaran ke tempat publik.

Menyadur dari Suara.com, dirinya menyebut ribuan orang ini terdeteksi melalui aplikasi PeduliLindungi saat pemeriksaan di tempat publik seperti restoran, mal, pusat perbelanjaan, industri hingga tempat olahraga.

"Terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik," kata Luhut dikutip, Selasa (7/9/2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menyebut orang-orang seperti itu akan dicap dengan warna hitam kemudian diboyong ke tempat isolasi terpusat (Isoter).

Baca Juga:Waspada Covid-19 Varian MU, Luhut Minta Warga Tak Euforia Kasus Turun

"Pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam peduli lindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke dalam isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua," tegasnya.

Per 5 September kemarin, total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan PeduliLindungi telah mencapai 20,9 juta orang.

Dari total tersebut, ada 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk atau melakukan aktivitas di tempat publik.

Untuk diketahui, pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali mulai 7-13 September 2021. Lalu di luar Jawa-Bali mulai 7-20 September 2021. Untuk Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mengalami penurunan menjadi level 3. Sementara Bali masih berada di level 4.

Per 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten yang masih berstatus PPKM level 4. Dimana sebelumnya 25 kota/kabupaten.

Baca Juga:Perempuan Meninggal 3 Bulan Usai Vaksinasi, Pemerintah China Sebut Bukan karena Vaksin

Peningkatan yang signifikan terjadi pada PPKM level 2. Sebelumnya hanya 27 kini menjadi 43 kabupaten/kota dari wilayah aglomerasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini