SuaraKaltim.id - Titik awal api penyebab kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang, diduga berasal dari sel nomor 4 di Blok C. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021).
"Di salah satu sel yang ada di Blok C2, itu dugaannya, di sel (penjara) nomor 4, ada dugaan di sana," katanya, melansir dari Suara.com, di hari yang sama.
Namun, ia juga menegaskan bahwa temuan itu masih dugaan sementara saja. Selanjutnyam ia mengemukakan, pernyataanlebih lanjut harus dibuktikan dengan hasil pengujian di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabtor) Mabes Polri.
"Tapi kan harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium dulu dari Puslabfor," ujarnya.
Baca Juga:Kondisi Gigi Patah, Jenazah Rizkyl Padang Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi
Kemudian, kasus kebakaran di Lapas Tangerang kini telah ditingkatkan statusnya ke tingkat penyidikan. Dengan begitu, membuka peluang adanya dugaan tindak pidana.
Hingga kini, pihaknya telah memeriksa 25 saksi. Untuk digali pengetahuan awal mula kebakaran terjadi.
"Hari ini total 25 saksi diperiksa oleh penyidik. Terdiri dari 12 orang pegawai lapas yang piket pada saat kejadian dan sisanya ada dari napi, pemadam kebakaran dan petugas PLN," bebernya.
Dari 25 saksi, 18 orang diperiksa di Polda Metro Jaya. Sedangkan, 7 orang sisanya di Polres Metro Tangerang.
"(Ada) 12 pegawai lapas, tiga damkar, dan tiga petugas PLN menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Sementara tujuh orang warga binaan diperiksa di Polres Metro Tangerang Kota," jelasnya.
Baca Juga:Listrik di Lapas Tak Pernah Dirawat, Abainya Negara Bikin Narapidana Sengsara
Diberitakan sebelumnya, Rabu (8/9/2021) sekitar pukul 01.45 Wib lalu, kebakaran hebat terjadi di Lapas Klas 1 Tangerang, Banten. Dugaan sementara karena korsleting listrik.
Akibat kebakaran tersebut, 41 warga binaan meninggal dunia. Kemudian delapan orang mengalami luka berat dan 73 orang luka ringan.
Namun belakangan, diketahui jumlah korban meninnggal bertambah 5 orang. Sehingga, total korban tewas menjadi 46 orang.