SuaraKaltim.id - Seorang wanita paruh baya sebut saja Mawar (40) melaporkan kejadian tidak menyenangkan yang dia alami. Dia mengaku, sering mendapati kotoran manusia yang dibuang di depan rumahnya.
Mawar menduga pelakunya adalah kakak kandungnya sendiri. Pasalnya, saat ini dia sedang beramasalah dengan kakak kandungnya lantaran perebutan harta warisan.
Untuk diketahui, kedua orangtua mereka telah meninggal dunia pada tahun 2016 dan 2017 lalu. Sejak saat itu, kakak korban yang berinisial JS kerap meneror hingga mengancam Mawar.
Mawar juga sudah sempat beberapa kali ingin melakuka mediasi, namun sang kakak tak ingin melalui jalur damai. Bahkan JS sampai nekat melempar kotoran tersebut ke rumah Mawar.
Baca Juga:Upaya Penanganan Banjir, Pemkot Samarinda Siapkan Proyek MYC, Butuh Anggaran Rp 701 Miliar
“Masalah ini sudah sering dimediasi di kantor Kelurahan. Tapi gak pernah berjalan damai, dan kakak saya (JS) tetap melakukan terror itu,” ungkap Mawar saat ditemui, Senin (4/10/2021).
Mawar menambahkan, permasalahan soal perebutan harta warisan orang tua sudah lama berlangsung. Namun, untuk pelemparan kotoran manusia yang diduga dilakukan oleh sang kakak, baru belakangan ini dia alami.
“Kalau perebutan warisan ini sudah berlangsung lama. Tapi yang pelemparan kotoran itu baru dilakukan di bulan September."
“Sebelumnya saya tidak tahu siapa yang melakukan, nah malam itu kebetulan saya memergoki sendiri dan itu kakak saya,” imbuhnya.
Sementara itu dihubungi melalui sambungan seluler, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena membenarkan bahwa pihaknya telah menerima adanya laporan terkait aksi pelemparan kotoran manusia.
Baca Juga:Kenang Dono di Hari Ultahnya, Indro Warkop Unggah Foto Ini, Warganet: Pernah ke Kaltim Toh
"Iya kita telah menerima laporan tersebut. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait pelemparan kotoran manusia," terangnya saat dikonfirmasi di hari yang sama.
"Selanjutnya kami akan melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi untuk dimintai keterangan atas aksi tersebut," tandasnya.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
