Ia berharap, Chiko yang berjenis kelamin jantan itu bisa menemukan pasangan dan akan berkembangbiak, sehingga populasi orangutan terus bertambah.
"Kami berharap Chiko menemukan pasangan sehingga bisa berkembangbiak di HLSL ini," tuturnya.
Sebelum dilepaskan ke HLSL, beberapa tahun lalu Chiko pernah dilepaslirkan ke hutan Pinang Dome, area hutan di kawasan tambang KPC. Namun Chiko kembali ke area perkantoran Pit Hatari dan terlihat nyaman berinteraksi dengan manusia.
"Untuk menghindari terjadinya konflik dengan manusia, kami menghubungi BKSDA untuk dipindahkan," terang Wahyu Wardana, Superintendent Reclamation KPC.
Baca Juga:Harimau Kembali Masuk Perkebunan Warga di Aceh Selatan, Diusir Pakai Mercon
Lebih lanjut, ia mengatakan, KPC memiliki komitmen tinggi dalam konservasi orangutan di wilayah tambang. Perusahaan menurut Wahyu telah bekerjasama dengan Ecositrop dan STIPER Kutai Timur (Kutim) untuk memonitor orangutan di wilayah tambang.
“Lingkup kerjasama dengan Ecositrop dan STIPER tentang studi konservasi, yang mencakup monitoring keberadaan, jumlah dan perilaku Orangutan di wilayah KPC,” tandasnya.