SuaraKaltim.id - Peristiwa pipa jaringan gas rumah tangga di Kalurahan Gunung Elai, Kalimantan Timur yang bocor beberapa waktu lalu ramai disorot di media sosial.
Dalam info yang beredar di media sosial, semburan gas dari pipa yang bocor itu terlihat keluar dari celah tanah di atas trotoar jalan.
Dikutip dari Klikkaltim.com, diketahui pipa jaringan gas rumah tangga itu merupakan milik PT Bontang Migas Energi.
Penyebab terjadinya kebocoran pipa gas itu disinyalir akibat tanah longsor. Di samping itu, timbunan pipa jargas dinilai tak ideal.
Baca Juga:Pemprov Kaltim Targetkan Vaksinasi Capai Target 70 Persen hingga Akhir Tahun 2021
Direktur PT Bontang Migas Energi (BME), Siti Hamnah mengatakan, harusnya tanah timbunan pipa menggunakan bahan seperti pasir karena berada di bawah trotoar. Tapi yang terlihat menggunakan dari tanah yang padat seperti batu-batuan.
"Pipa terkena tekanan tanah yang keras dari atas," ungkapnya di lokasi kebocoran pipa, Sabtu (20/11/2021).
Dari pengamatan Direktur BME, kondisi pipa ditanam tak sesuai standar. Idealnya kedalaman pipa berada 180 centimeter. Tetapi fakta di lapangan, kedalaman pipa tak memenuhi standar.
"Dan ini seharusnya ke dalamannya 180, tapi saya lihat tidak sampai," ujarnya.
Dari pantauan di lapangan, operator jargas tengah melakukan perbaikan, setelah mendapat laporan kebocoran sekira pukul 09.00 wita pagi.
Baca Juga:Kaltim Keseluruhan Zona Kuning, Angka Terkonfirmasi Hari Ini Bertambah 6 Kasus
"Kami berharap sesegera mungkin bisa selesai," imbuhnya.
Perbaikan belum bisa diprediksi hingga kapan. Siti mengaku, terlebih dahulu melakukan identifikasi problem kebocoran.
Akibat kebocoran jargas, warga kawasan Kelurahan Api-api yang berlangganan terkena dampaknya.
Sementara waktu, mereka tidak bisa memasak menggunakan Jargas karena dilakukan penutupan saluran. "Terkena dampaknya, di bagian Imam Bonjol, Api-api dan sekitarnya," ujarnya.