Hampir seluruh rumah makan se-Bontang kini mengkonsumsi selada miliknya. Dengan keterbatasan pandangan, ia mulai mengecap manisnya jerih payah. Dari hasil jualannya itu, tiap bulan ia bisa mendapatkan penghasilan kotor sebanyak Rp 10 juta.
"Kalau bersihnya sekitaran Rp 7 sampai 8 juta," ujarnya.
Tak sampai di situ, rencananya ia kembali ingin mengembangkan usaha hidroponik lebih luas lagi, hanya saja lahan masih terbatas. Ia berharap, pemerintah mau meminjami lahan yang tak terpakai untuk mengembangkan bisnisnya.
"Karena lahan-lahan pemerintah kan banyak yang kosong," terangnya.
Baca Juga:Belum Genap Dua Pekan, Dua Wilayah Terendam Banjir (Lagi) di Bontang
Sebagai ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) cabang Bontang, rencananya melalui usaha ini Ma'ruf ingin mengenalkan bisnis ke para difabel.
Serta membangun mitra dengan pemerintah, bagaimana menyediakan fasilitas para difabel Kota Bontang mendapat pelatihan kerja, salah satunya usaha bisnis hidroponik.
"Harapan itu nanti yang mau saya terapkan dengan teman-teman disabilitas," tandasnya penuh semangat.