Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Pertamina Jamin Tak Pengaruhi Harga LPG 3 Kilogram

Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11 ribu/Kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi.

Denada S Putri
Selasa, 01 Maret 2022 | 20:27 WIB
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Pertamina Jamin Tak Pengaruhi Harga LPG 3 Kilogram
Tabung elpiji 3 kilogram bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin" di salah satu agen elpiji kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (10/3). (Antara)

SuaraKaltim.id - Pertamina memastikan melonjaknya harga minyak dunia tak pengaruhi harga LPG 3 kilogram. Lantaran, Pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi tersebut. Seperti diketahui, harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD per metrik ton atau lebih tinggi 21% dari rata-rata sepanjang tahun 2021.

Hal itu karena dipengaruhi kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur khususnya antara Rusia dan Ukraina yang kini terlibat perang dalam beberapa hari terakhir. Sebagai informasi, LPG subsidi 3 kilogram porsi konsumsinya sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional. Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11 ribu/Kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kilogram dengan harga yang terjangkau.

“Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 Kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 Kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.” tegas Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga:Harga Elpiji Nonsubsidi 12 Kilogram Tembus Rp199.000, Agen: Pengaruhi Jumlah Penjualan

Ia melanjutkan, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7%.

Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak