SuaraKaltim.id - Usaha Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencari pemodal pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terlihat sungguh-sungguh. Ia bahkan sampai terbang ke Singapura.
Menko Marves Luhut mengajak Negeri Singa untuk ikut serta dalam pengembangan food estate dan pembangunan IKN baru di Kaltim. Bahkan kedatangannya ke Singapura untuk memberi manfaat dalam pengoptimalan sumber daya yang dimiliki kedua negara.
Ajakan manis Luhut itu ia sampaikan saat bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, serta saat memimpin pertemuan resmi dengan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean.
Untuk diketahui, keberadaan Luhut di Singapura dari tanggal 20 Maret sampai 22 Maret 2022. Ia kesana juga untuk membahas kelanjutan kerja sama dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim.
Kedua negara disebut sepakat melakukan riset soal teknologi bersih yang ramah lingkungan, juga menjalankan beberapa proyek percontohan yang berkaitan dengan pengelolaan ekosistem. Baik di darat maupun di lautan.
Ada 4 bidang yang disepakati, agar bisa dikembangkan. Yakni penetapan harga dan pasar untuk karbon, solusi berbasis alam dan pendekatan berbasis ekosistem, teknologi bersih dan solusinya, serta green and blended finance.
“Di samping keempat bidang ini, saya mengusulkan untuk dibentuk gugus tugas yang akan mendalami pengembangan baterai lithium untuk mobil listrik dan riset untuk pengembangan food estate. Indonesia memiliki banyak sumber daya untuk kedua hal itu, sementara Singapura memiliki litbang R&D dan juga kekuatan finansial,” paparnya.
Ia menambahkan, kebutuhan baterai lithium ke depan akan semakin meningkat ketika semua negara berupaya untuk mengurangi emisi gas buang.
Sementara untuk menjaga keamanan pangan dibutuhkan pembangunan pertanian yang berbasis riset dan teknologi agar bisa meningkatkan produktivitas.
Baca Juga:Kepala Otorita Bambang Susantono Bertemu Pimpinan KPK, Bahas Juga Soal Bagi-bagi Kavling Lahan IKN?
“Indonesia bukan baru berencana tetapi sudah memulainya. Kami memiliki ribuan hektare lahan di Sumatera Selatan dan juga Sulawesi Tengah untuk dijadikan food estate. Kalau Singapura mau ikut terlibat, mari kita kembangkan sama-sama,” katanya.
- 1
- 2