Paus Pransiskus Sebut 47 Wartawan Gugur, 350 Dipenjara Sepanjang Tahun 2021

"Terkhusus terima kasih bagi mereka, yang dengan berani, memberitakan kepada kita tentang luka kemanusiaan,"

Bella
Senin, 02 Mei 2022 | 19:00 WIB
Paus Pransiskus Sebut 47 Wartawan Gugur, 350 Dipenjara Sepanjang Tahun 2021
Paus Fransiskus berbicara selama doa Regina Caeli di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, 1 Mei 2022. [Dok.Antara/Reuters]

SuaraKaltim.id - Paus Fransiskus menyebutkan, bahwa 47 jurnalis gugur dan lebih dari 350 lainnya dibui tahun lalu. Hal itu disampaikannnya, saat memberikan penghormatan kepada para wartawan yang gugur atau yang dipenjara selama menjalankan tugas mereka. 

"Saya mempersembahkan penghargaan kepada para awak media yang membayar langsung untuk hak ini," katanya, seperti dikutip Antara, Senin (2/5/2022).


Ia pun mengaku, membela kebebasan pers dan menyanjung awak media yang berani melaporkan "luka kemanusiaan."


Saat berbicara di hadapan ribuan orang dalam pidato mingguan di Alun-alun St.Peter, Paus mencatat bahwa 3 Mei akan menjadi Hari Kebebasan Pers Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Baca Juga:Jelang Hari Kebebasan Pers 3 Mei, Paus Fransiskus Beri Penghormatan Pada Wartawan yang Gugur


Sedangkan menurut organisasi PBB yang mendukung Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO, awal tahun ini mengatakan bahwa 55 jurnalis dan pekerja media gugur sepanjang 2021.


"Terkhusus terima kasih bagi mereka, yang dengan berani, memberitakan kepada kita tentang luka kemanusiaan," kata Paus.


Bulan lalu, Paus memberikan penghargaan kepada para wartawan yang gugur selagi meliput perang Rusia-Ukraina. Dirinya berharap,Tuhan akan membalas mereka karena telah melayani kebaikan bersama.


Organisasi perlindungan wartawan Commitee to Protect Journalists menyatakan,  sedikitnya tujuh jurnalis gugur saat meliput perang di Ukraina.


Namun,komite yang bermarkas di New Yor itu mengatakan masih menyelidiki apakah ada jurnalis-jurnalis lain yang terbunuh karena tugas mereka.

Baca Juga:Hormati Wartawan Gugur, Paus Fransiskus Bela Kebebasan Pers


Adapun Reporters Without Borders, yang berbasis di Paris, menyebutkan telah mencatat sejumlah serangan langsung yang menargetkan jurnalis --yang memakai pita lengan bertuliskan "Pers" di Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini