SuaraKaltim.id - Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi pedangang gula batu itik yang merupakan cemilan khas dari kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Pasalnya, momen kali ini banyak masyarakat berburu kuliner yang terbuat dari gula asli tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Ibrahim, salah satu penjual gula batu di kawasan Candi Agung di Amuntai mengakui, dari satu hari setelah idul fitri dagangannya laris manis.
“Dari hari pertama setelah lebaran hingga hari ke tiga setelah lebaran jualan kita tidak sampai siang sudah habis, tetapi pada hari ke empat sedikit menurun karena hari Jumat,” katanya, melansir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (8/5/2022).
Adapun gula batu ini dijual dengan berbagai macam bentuk seperti berbentuk itik sendal bunga dan sebagainya. Kendati dirinya juga membeli dari si pembuat gulabatu itik ini, ia tetap tidak mengambil untung banyak.
Dirinya mematok harga Rp 5 ribu untuk gulabatu berbentuk bunga hingga Rp 25 ribu untuk gulabatu itik berukuran besar. Ia sendiri merupakan, salah satu dari banyak penjual yang berada di kawasan candi agung amuntai yang telah bertahan sekitar lima tahunan.