Kemenkes kembali mengaktifkan 300.000 posyandu dalam rangka dukung progam bulan imunisasi anak nasional 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan pada 80.000 desa di seluruh Indonesia.
“Kita sudah amati, fasilitas kesehatan yang jumlahnya sekitar 300.000-an unit adalah posyandu yang sudah dibuat cukup lama, berjalan baik dan dikenal masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan Budi pada keterangan persnya, dikutip dari sumber dan di hari yang sama.
Ia mengaku, kesulitan jika hanya mengandalkan puskesmas yang kurang lebih totalnya ada 10.000 untuk memfasilitasi layanan kesehatan ke 80.000 desa, 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Untuk itu Kemenkes bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah mengaktifkan kembali posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan standar pada masyarakat.
Baca Juga:5 Momen Refal Hady Liburan di Jogja, Diminta Mampir ke Rumah Warga!
Ia menjelaskan, nanti bakal ada 10 sampai 20 layanan kesehatan primer yang bisa diberikan oleh posyandu kepada masyarakat.
“Kita akan pastikan seluruh sarana dan prasarana pendukung segera dilengkapi, salah satunya imunisasi,” kata Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan akibat dari pandemi ada penurunan terhadap cakupan imunisasi nasional akibat dari kekhawatiran tenaaga kesehatan maupun masyarakat terhadap penularan Covid-19.
Pada tahap pertama, bulan Imunisasi Anak Nasional dimuai pada Mei 2022 di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, Sumatra Barat dengan sasaran sasaran imunisasi campak rubella pada anak 9 – 15 bulan.
“Tahap pertama berlanjut ke Bengkulu, Jambi, Sumsel, Bangka Belitung, Lampung dan seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua untuk anak 9-59 bulan,” tutupnya.
Baca Juga:Riwayat Imunisasi Anak Terintegrasi dalam Aplikasi PeduliLindungi