SuaraKaltim.id - Sudah 2 tahun terakhir Hartati, warga RT 12, Kelurahan Gunung Elai selalu was-was rumahnya ambruk.
Bangunan kayu yang dihuni Hartati ini berdiri di bantaran sungai. Rumahnya hanya dipisahkan turap dengan badan sungai.
Sudah 2 tahun ini dia selalu khawatir rumahnya ambles. Tanah di belakang sudah longsor hingga mengakibatkan turap sungai patah.
Dari pantauan KlikKaltim.com--Jarngan Suara.com, dapur Hartati longsor sekira 50 Centimeter dari pondasi awal. Saat air sungai tinggi, dapurnya terendam air.
Baca Juga:Kadir Curhat Susah Payah Bertahan Hidup, Kena Serangan Jantung hingga 3 Kali Jual Rumah
"Aduh mas, saya takut sekali. Kalau tiba-tiba rubuh kan kacau. Tolong lah bisa segera diperbaiki," kata Hartati.
Dia menceritakan, saat bulan Ramadan kemarin, ada ular masuk ke dapur rumahnya. Namun lubang itu kini ditutupi papan.
"Enam orang kemarin yang menarik ular itu masuk ke lubang dekat kompor. Mengerikan bagi saya yang aktivitas lebih sering di dapur. Ada satu kemarin ayam suami sayan dimakan sama ular," sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air PUPR Kota Bontang, Edi Suprapto mengatakan, saat ini sedang melakukan usulan perbaikan turap tersebut pada APBD Perubahan 2022 mendatang.
"Sementara kita masih melakukan pencatatan. Semoga bisa diakomodir itu turap yang berada di RT 12 Kelurahan Gunung Elai," terangnya.
Baca Juga:Kisah Komedian Kadir Usai Terkena Serangan Jantung, Jual Rumah Sampai 3 Kali dan 5 Tahun Tak Bekerja