Karena Proyek Pengerjaan Drainase, Omzet Pedagang di Jalan Parikesit Bontang Anjlok 50 Persen

Proyek senilai Rp 840 juta ini dikerjakan secara swakelola oleh Polres Bontang.

Denada S Putri
Senin, 04 Juli 2022 | 20:20 WIB
Karena Proyek Pengerjaan Drainase, Omzet Pedagang di Jalan Parikesit Bontang Anjlok 50 Persen
Tempat usaha di Jalan Parikesit terdampak proyek pengerjaan drainase. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Omzet pedagang di Jalan Parikesit, Kelurahan Bontang Baru anjlok 50 persen akibat penutupan jalan hampir sebulan terakhir. 

Proyek pengerjaan drainase ini menyebabkan ruas jalanan ditutup sementara waktu. Proyek senilai Rp 840 juta ini dikerjakan secara swakelola oleh Polres Bontang. 

Sabar misalnya, pedagang toko kelontong mengaku, sejak penutupan jalan omzetnya turun. Sebelumnya, pendapatan kotor harian bisa diterima Rp 1 juta, sejak penutupan ini hanya berkisar Rp 500 ribu. 

"Terdampak pastinya. Kita juga tutup lebih cepat, kan jalan ditutup baru daya beli juga menurun. Ini sudah 24 hari kita juga tetap bertahan," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (4/7/2022).

Baca Juga:Pedagang Hewan Kurban di Bali Khawatir Dengan Dampak PMK, Harga Ternak Jadi Mahal

Pun demikian, ia memahami perbaikan saluran drainase demi kepentingan warga setempat agar tak melulu kebanjiran. 

"Ini memang harus di lebarkan saluran airnya. Kalau dilihat sisi kiri dan kanan, bentuk drainasenya sempit di bagian bawahnya," sambungnya. 

Senada dengan Sabar, karyawan Oishi Sushi Ara, merasa cemas dengan omzet yang kian menurun. Pasalnya, saat ini tempat kerjanya hanya mengharapkan penjualan dari online. 

Dari situ, pastinya akan berpengaruh akan penghasilan dari 4 pekerja. Sempat pada beberapa hari pertama tempat kerjanya ditutup akibat pengerjaan saluran drainase. 

"Harap-harap cemas ini. Semoga bisa cepat selesai ini dan kembali normal," ucapnya. 

Baca Juga:177 Kambing yang Dikirim ke Batam Mati, Pedagang Hewan Rugi Ratusan Juta

Mengkonfirmasi hal itu Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi, tidak menutup mata soal adanya pedagang yang berdampak. 

Saat ini secara maksimal pengerjaan bisa selesai sebelum target 3 bulan. Para pekerja juga diminta untuk berbelanja di lokasi proyek. 

"Pasti ada pro kontra. Kita kerjakan dengan potensi bisa mengurangi dampak banjir. Prediksi sebelum bulan Agustus selesai dikerjakan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini