Koesman, Penyambung Lidah Pejuang Kemerdekaan di Sanga-Sanga

Tugu demonstrasi rakyat Balikpapan yang berada di Karanganyar merupakan bukti adanya perlawanan.

Denada S Putri
Kamis, 18 Agustus 2022 | 15:30 WIB
Koesman, Penyambung Lidah Pejuang Kemerdekaan di Sanga-Sanga
Koesman salah satu pejuang angkatan 45' yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia di Balikpapan. [Suara.com/Arif Fadillah]

SuaraKaltim.id - Prayitno Djayadwiharjo Koesman, tahu betul bagaimana perjuangan rakyat Balikpapan dan Sanga-Sanga merebut kemerdekaan. Namanya turut masuk dalam daftar pejuang yang memukul mundur tentara Belanda di Kota Balikpapan.

Tugu demonstrasi rakyat Balikpapan yang berada di Karanganyar merupakan bukti adanya perlawanan terhadap pasukan Belanda.

"Di situ rakyat Balikpapan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia. Sebagai bentuk kemerdekaan rakyat Balikpapan. Kami mengibarkan bendera merah-putih," terang pria yang disapa Mbah Koesman kepada jurnalis media ini, Rabu (17/8/2022).

Kejadian itu tepat pada 13 November 1945. Tepat 3 bulan setelah sang proklamator Soekarno-Hatta membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Baca Juga:Penyebab Lidah Tidak Ada Rasa, Apa Itu Ageusia?

Ya, rakyat Balikpapan saat itu menurut pengakuan Mbah Koesman belum mendengar kabar merdekanya Indonesia. Bahkan kata "merdeka" terasa asing di telinga rakyat Balikpapan.

"Tidak ada yang mengerti apa itu kata merdeka. Kaka saya masih ingat waktu zaman VOC, kalau orang Belanda punya budak. Kemudian tidak digaji, lalu dibebaskan itu disebut merdeka. Kemudian kita sempat mendengarkan radio bahasa Melayu bahwa Indonesia merdeka," kata Mbah Koesman.

Kabar merdekanya Indonesia selain didapatkan dari radio, juga dari salah satu anak buah kapal yang membawa kliping tentang kabar kemerdekaan Indonesia. Hal itu lah yang semakin memotivasi para pejuang untuk menyatakan ikut bergabung dengan Republik Indonesia.

Sebelum memutuskan untuk bergabung, rakyat Balikpapan dikomandoi Abdul Muthalib menggelar rapat secara tersembunyi terlebih dahulu. Mengingat ketika itu banyak tentara Belanda yang menduduki beberapa tempat strategis.

Mulai dari kawasan Karanganyar hingga Kebun Sayur banyak tentara Belanda berjaga. Hingga memutuskan rapat di Gunung Empat tempat salah satu pejuang.

Baca Juga:Dibantu Thanos, Pejuang Kemerdekaan Indonesia di Cimahi Serang Markas Belanda dan Tentara Sekutu

Lalu menyepakati bersama membentuk Komite Rakyat Merdeka dan menyatakan bahwa 13 November 1945 rakyat Balikpapan bergabung dengan Republik Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini