SuaraKaltim.id - Memastikan kondusifitas pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Polres Bontang terjunkan sebanyak 98 personil untuk patroli di SPBU.
Hal itu dikatakan Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetiya mengatakan, pengawasan ini perlu dilakukan untuk memastikan kondusifitas dan terciptanya rasa aman.
Personil di tugaskan berpencar untuk patroli SPBU yang ada di Kota Bontang. Bahkan, di wilayah hukum Muara Badak, dan Marangkayu.
"Kita mau pastikan, kondusifitas pasca kenaikan harga BBM. Alhamdulillah tidak ada kendala di lapangan," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (4/9/2022).
Baca Juga:BBM Naik, Erick Thohir Langsung Pulang dari Belanda dan Telpon Bos Pertamina Ada Apa?
Selain itu, Polres Bontang juga menyisir barang kali ada kedapatan pengetap yang menjadi perhatian. Apalagi, di tengah kondisi yang krodit. Mencegah terjadinya kelangkaan BBM Subsidi.
Jika kedapatan, Polisi tidak segan untuk menindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Meski begitu, dirinya tetap mengedepankan pendekatan persuasif. Karena, persoalan ini harua dihadapi secara bersama.
"Saya juga usulkan ada tim satgas pengawasan yang terdiri dari Polres, Pemkot Bontang, dan stakeholder yang ada. Untuk memastikan pasokan BBM Subsidi bisa tepat sasaran," tandasnya.
Diketahui, BBM Subsidi mulai dari Pertalite, Pertamax, dan Solar mulai naik sejak, Sabtu (3/9/2022) siang tadi. Harga terbaru juga sudah berlaku di Kota Bontang.
Untuk harga Pertalite Rp 10.000 perliter. Pertamax Rp 14.500 perliter, dan harga Solar Rp 6.800 perliter.
Baca Juga:Benarkah Anda Penerima BLT BBM 2022? Begini Cara Mengeceknya