SuaraKaltim.id - Bencana kebakaran di kawasan Pandan Sari pada hari Rabu (7/9/2022) membuat sekitar 34 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Terdapat sebanyak 24 rumah warga dan 10 ruko yang hangus terbakar.
Sebagian besar korban kebakaran mulai mengungsi ke lokasi posko yang didirikan Pemerintah Kota Balikpapan. Mulai dari bayi hingga orang dewasa sementara tinggal di pengungsian karena kehilangan tempat tinggal.
Ariyani salah satu korban kebakaran mengungkapkan saat kejadian tidak sempat menyelamatkan barang. Hanya menyisakan pakaian yang melekat di tubuh. Dia bersama keluarganya sementara tinggal di posko pengungsian.
"Kita membutuhkan pampers, baju, karena dalam kejadian ini juga ada anak yang masih berusia 2 tahun setahun. Biar pakaian satu biji pun tidak ada yang sempat dibawa keluar, Kejadiannya ngeri apinya langsung besar," ujarnya, Jumat (9/9/2022).
Baca Juga:Bak Gunung Es, Gus Muhaimin: Kekerasan ke Perempuan dan Anak Harus Dihentikan
Sementara itu Ketua LPM Margasari Usman Daming menyampaikan, saat ini pihak masih melakukan pendataan korban kebakaran. Sementara tercatat ada 165 jiwa yang ada di RT 18, Kelurahan Marga Sari yang menjadi korban dalam kejadian ini. Dari jumlah tersebut diantaranya seorang bayi dan 36 anak-anak.
"Ada banyak bantuan yang sudah datang, bantuan pampers juga ada karena ada bayi," kata Usman, Jumat (9/9/2022).
Sementara itu, Ismail, warga RT 18 kelurahan Marga Sari menyampaikan, bahwa dirinya tidak dapat menyelamatkan apapun kecuali baju di badan.
"Saat kejadian itu panik juga kita. Jadi apalah yang sesuai selamatkan, karena anak saya kan 5, paling kecil 4 tahun, itu yang saya selamatkan, Kalau yang kecil yang 4 tahun sama kakaknya itu ikut mamanya jualan warung kopi di pasar," ujarnya.
Salah satunya adalah anaknya yang masih duduk di bangku SMP yang belum pulang sekolah, karena setiap pulang sekolah biasanya tidur di kamar. Namun setelah diperiksa ternyata belum pulang.
"Setiap hari biasanya kalau pulang sekolah dia tidur langsung di kamar ternyata setelah saya periksa dia belum pulang. Makanya saya sudah tidak memikirkan yang namanya materi saya lebih mengutamakan untuk menyelamatkan anak saya," terangnya.
Kontributor: Arif Fadillah