SuaraKaltim.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) gelar Workshop Pendidikan di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (19/9/2022).
Acara tersebut bertajuk Peningkatan Kualitas Layanan PAUD Melalui Perencanaan Berbasis Data. Kegiatan yang dihadiri oleh tak kurang dari 130 kepala sekolah dan guru-guru PAUD, TK/RA, KB se-Kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).
Hetifah Sjaifudian menjadi narasumber utama, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbdusristek Muhammad Hasbi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Purnomo, Sri Purwanti akademisi, Djajeng Baskoro Widyaprada Ahli Utama, dan Nor Ilman Saputra Pokja Dit PAUD.
Dalam kesempatan itu Purnomo menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Karena workshop ini merupakan salah satu dukungan untuk terciptanya Pendidikan PAUD berkualitas dan merata bagi seluruh anak usia dini bertumbuh kembang optimal dan memiliki pondasi untuk memahami dunia.
Baca Juga:Ogah Jadi Pejabat Negara, Hotman Paris: Mana Ada Menteri Berdansa di Bali
Muhammad Hasbi menuturkan, bahwa Kegiatan Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan kegiatan yang paling hilir dalam meningkatkan kualitas pendidikan di satuan tersebut, untuk memitigasi berbagai persoalan.
“Salah satu PAUD berkualitas adalah yang mampu membuat perencanaan awal yang terarah. Diantaranya dalam hal: Identifikasi, Refleksi, Benahi, dan Tindak lanjut di kegiatan dan program,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (20/9/2022).
Senada disampaikan Hetifah Sjaifudian, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur. Dia menyebutkan, bahwa PBD bukan hanya sekedar teknis identifikasi dalam penyusunan atau perencanaan anggaran.
Namun, PBD adalah sebuah alat bantu untuk mencapai suatu perubahan perilaku dan pola pikir yang lebih rasional, transparan, dan akuntabel dalam perencanaan program dan anggaran satuan Pendidikan.
“Singkat kata, PBD menjadi alat bantu untuk mentransformasi pelayanan satuan pendidikan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan” papar politisi Golkar ini.
Baca Juga:DPR Pilih Ahmadi Noor Supit Jadi Anggota BPK
Dia menjelaskan, ujung tombak dari PBD adalah pelaku atau satuan pendidikan. Maka menurutnya, sebaik apapun alat bantu yang digunakan, tidak akan optimal tanpa kesungguhan pelaku untuk belajar dan mengimplementasikan PBD di satuan Pendidikan masing-masing.
“Pada akhirnya, data hanyalah sebuah data. Sedangkan kualitas analisa, evaluasi, dan implementasi SDM PAUD menjadi penentu utama keberhasilan,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa kualitas tumbuh kembang siswa PAUD sangat bergantung dari pelayanan satuan pendidikan itu sendiri.
“Anak berkembang secara holistik, di mulai dari proses berkualitas dan bermakna. PAUD berkualitas ditentukan dari kualitas layanannya, memiliki lingkungan belajar berkualitas,” pungkasnya.