SuaraKaltim.id - Ratusan suporter di Balikpapan menggelar doa bersama untuk para korban yang tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (Jatim). Kegiatan itu berlangsung pada Senin (3/10/2022) malam di halaman Gedung KNPI Balikpapan.
Semua suporter baik dari Aremania, Bonek mania, Viking, Maczman, Bartman, Kacong Mania dan lainnya tampak khusyuk mengirim doa untuk para korban yang harus kehilangan nyawa pada kejadian dua hari yang lalu itu.
Selain berdoa bersama, seluruh suporter mengucapkan ikrar bersama dengan menyalakan lilin. Ikrar tersebut salah satunya ingin tragedi Kanjuruhan segera diusut tuntas.
Ketua Balistik (Balikpapan Suporter Fanatik) Ade Setiawan mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas antar suporter di Balikpapan. Juga sebagai rasa dukacita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang memakan korban meninggal ratusan itu.
Baca Juga:Tanpa Selebrasi, Timnas U-17 Lumat Guam 0-14 di Kualifikasi Piala AFC U-17 2023
"Kalau bisa kejadian itu diusut tuntas lah, setuntas tuntas nya. Karena itu nyawa manusia tidak bisa dibayar begitu saja. Tidak bisa dibayar pakai rupiah, tidak bisa dibayar pakai dollar," ujar pria yang disapa Awan itu.
Awan turut menyesalkan atas tindakan pihak keamanan dalam mengatasi massa di stadion. Terutama penembakan gas air mata yang mengarah ke suporter merupakan sebuah tindakan yang melanggar aturan.
"Gas air mata itu tidak boleh ditembakkan ke tribune. Saya tahu persis di sana itu banyak suporter keluarga. Ada yang bawa anak dan istri," kata Awan.
Sementara itu Juned perwakilan dari Aremania Balikpapan salut dengan adanya solidaritas tersebut. Sebagai suporter Arema, dia yakin semua berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.
"Bahwa solidaritas suporter seperti ini akan selalu terjaga. Untuk sepanjang liga masih berlanjut, kita tetap bersaudara. Hal yang seperti ini miris bagi kita semua. Kita sangat-sangat berharap tidak terulang lagi," katanya.
Baca Juga:Arema Dewata Sedih Ingat Kerabatnya Yang Jadi Korban di Stadion Kanjuruhan
Dia pun menginginkan PSSI selaku Federasi Sepak bola di Indonesia untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut. "Yang pasti kejadian seperti ini tanggungjawab Federasi, kita minta pertanggungjawaban PSSI. Suporter juga evaluasi dalam diri kita juga, suporter tidak melakukan kekerasan dalan bentuk apapun," tambah Juned.
Setelah menggelar doa bersama, seluruh suporter langsung bertolak ke Polres Balikpapan untuk menyerahkan sebuah ikrar tersebut.
Kontributor: Arif Fadillah