Pembuat Tahu Tempe di Balikpapan Ngeluh Soal Penggunaan Gas Metan: Sempat Mati Total

Menurutnya, sudah satu minggu ini gas metannya hidup mati.

Denada S Putri
Kamis, 06 Oktober 2022 | 12:47 WIB
Pembuat Tahu Tempe di Balikpapan Ngeluh Soal Penggunaan Gas Metan: Sempat Mati Total
Pengusaha tahu tempe di Balikpapan ngeluh soal penggunaan gas metan. [Inibalikpapan.com]

Menurutnya, sudah satu minggu ini gas metannya hidup mati. Kemungkinan pipa jaringan ke tempatnya ada airnya, biasanya seperti itu kalau ada airnya sering terhambat gas metannya.

“Tapi ini sudah saya cek gak ada airnya, bahkan sempat mati total sehari,” tambahnya.

Diakuinya, dalam satu bulan kala masih menggunakan gas metan ia membayar Rp 100 ribu. Nilai tersebut merupakan inisiatifnya sendiri dikarenakan penggunaan untuk usaha, berbeda dengan warga biasa yang dipatok sebulan hanya membayar biaya retribusi gas metan senilai Rp 10 ribu.

“Itu inisiatif saya aja mas, tapi karena sekarang jarang pakai gas metan untuk iuran retribusinya tetap membayar Rp 10 ribu perbulan,” ucapnya.

Baca Juga:Longsor di Balikpapan Utara, 3 Rumah Hancur dan Rata: Bapaknya Tadi Agak Luka Sedikit

Ia mengaku percuma untuk komplain, dan lebih memilih kembali menggunakan kayu bakar, mesti sesekali menggunakan gas metan meski butuh waktu lama untuk proses pembuatan tahu hingga satu jam. Hal ini berbeda hitungan saat menggunakan kayu bakar yang tak sampai satu jam sudah bisa diolah.

Dalam sehari Sutrisno mampu mengolah 75 Kg tahu dan 50 Kg tempe yang dijual di Pasar Manggar dengan harga yang berbeda kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu untuk tempe dan Rp 5 ribu untuk tahu satu bungkus isi 10.

“Ya mudah-mudahan bisa diperbaiki, gasnya memang besar tapi panasnya saja yang kurang,” tandasnya. 

Terpisah, Kepala UPTD TPA Manggar Muhammad Haryanto mengakui aliran gas kerap tersendat untuk warga yang lokasinya agak jauh. Mengingat, jumlah warga yang menikmati makin bertambah.

“Iya pak, kadang ga stabil. karena faktor cuaca, volume sampah dan air lindi nya. Apalagi pengguna juga semakin bertambah,” sebutnya.

Baca Juga:Balikpapan Tak Ikut Porprov Kaltim, Atletnya Pilih Pindah ke Jakarta

Saat ini, anggota warga TPA Manggar yang memanfaatkan gas metan berjumlah 280 KK. Kedepannya, rencana ada pelatihan untuk warga atau perwakilan dari RT untuk menjadi teknisi pemelihara jaringan pipa gas methan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini