SuaraKaltim.id - Ketua 1 KONI Balikpapan, Rustam menyayangkan sikap pemerintah kota (Pemkot) yang sebelumnya di hasil rapat dengan DPRD dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) menyepakati bahwa kontingen Balikpapan tetap akan ikut serta di ajang Porprov tersebut.
“Sangat disayangkan kalau pemerintah kota tidak memberangkatkan atlet kita, sama halnya kita membunuh prestasi anak-anak kita. Waktu rapat sebelumnya kita rapat dengan DPRD dan Pemerintah Kota itu sudah disepakati. Kita berharap Pemerintah Kota tidak lagi menganulir daripada kesepakatan itu,” ujar Rustam disela-sela aksi yang berlangsung tadi siang, Senin (24/10/2022) melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com.
Ia mengatakan, bahwa hal itu jangan dijadikan alasan dari pemkot untuk tidak memberangkatkan para atlet. Terlebih, ia juga membantah adanya dualisme dari KONI Kota Minyak yang sempat disampaikan Wali Kota Rahmad Mas'ud beberapa waktu lalu.
“Saya tegaskan di KONI Balikpapan tidak ada dualisme. Karena hanya ada satu SK yang dikeluarkan oleh KONI Kaltim. Jadi mohon maaf, tidak ada dualisme,” tegasnya.
Baca Juga:Jurgen Klopp Sampaikan Dukungan ke Steven Gerrard Usai Dipecat Aston Villa
Ia menyebutkan, saat ini jumlah atlet yang telah di data untuk diberangkatkan ke Porprov Kaltim VII di Berau sebanyak 778.
Soal masalah anggaran, ia menyebut hal itu harusnya tidak menjadi alasan bagi pemerintah. Sebab dana atlet yang telah disahkan oleh DPRD Kaltim di tahun lalu serta di perubahan tahun ini sebesar Rp16 Miliar.
Bahkan untuk meringankan beban pemerintah, pihaknya hanya meminta pemerintah memfasilitasi keberangkatan dan tempat menginap para atlet saja selama di Berau.
“Secara keseluruhan itu menjadi Rp16 miliar, jadi tidak ada alasan tidak diberangkatkan. Persoalan bahwa ini waktu susah dilelang, kemarin sudah kita bahas bahwa kita tidak lagi menuntut alat tanding, tidak menuntut baju defile, tapi kami hanya minta diberangkatkan, tempat dan uang makan, itu saja,” jelasnya.
Jika para atlet tidak diberangkatkan atau ikut dalam ajang Porprov Kaltim ini, dampak terburuk menurut Rustam ialah jenjang prestasi para atlet akan terbunuh. Sebab para atlet dimungkinkan tidak akan bisa mengikuti ajang Pra PON hingga Sea Games.
Baca Juga:Ezra Walian Pilih Latihan Mandiri Demi Jaga Kebugaran Fisik
“Kalau ini tidak diberangkatkan, maka dampak buruk bagi anak-anak kita adalah dia tidak bisa mengikuti Pra PON, lalu selanjutnya PON, dan kemudian kalau tidak ikut PON maka tidak bisa ikut seleksi SEA Games. Maka itu ini bisa menjadi fase membunuh dari prestasi anak-anak kita,” akunya.
Sementara itu, Pemkot Balikpapan melalui Plt Asisten Tata Pemerintahan yang juga Kasat Pol PP Zulkifli mengatakan, bahwa saat ini Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud tidak bisa ditemui dikarenakan masih ada beberapa kegiatan.
Namun ia menyampaikan bahwa Pemkot akan mengundang para atlet untuk membahas hal ini pada Rabu (26/10/2022).
“Hari ini belum bisa ditemui karena masih ada kegiatan. Besok juga nggak bisa karena ada tamu kehormatan Presiden RI di Kaltim. Jadi bisanya itu Rabu, dan itu nanti kami yang mengundang langsung untuk membahas hal ini,” pungkasnya.