Dishub Balikpapan Pasang Sejumlah APILL, Ini Lokasinya

Elvin Junaidi mengatakan, untuk sejumlah persimpangan masih dipantau dan survei, termasuk di simpang Beler dan Jalan MT Haryono.

Denada S Putri
Selasa, 01 November 2022 | 08:00 WIB
Dishub Balikpapan Pasang Sejumlah APILL, Ini Lokasinya
Kepala Dishub Balikpapan, Elvin Junaidi. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan sedang menyiapkan sejumlah persimpangan untuk dipasangkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).

Kepala Dishub Kota Balikpapan, Elvin Junaidi mengatakan, untuk sejumlah persimpangan masih dipantau dan survei, termasuk di simpang Beler dan Jalan MT Haryono.

“Untuk APILL di simpang beler kami masih menunggu perluasan jalan di sekitar IPAL Kampung Damai, setelah tuntas baru diaktifkan,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (1/11/2022).

Katanya, pemasangan APILL ini digunakan lantaran di simpangan tersebut lalu lintasnya cukup padat. Termasuk yang di Karang Anyar, ia menyatakan sudah dipindahkan.

Baca Juga:Besok Satgas Gelar Rapat Evaluasi, Sepekan Terakhir Kasus Covid-19 di Balikpapan Melonjak

“Begitu juga rencana pemasangan APILL di simpang jalan Grand City juga dikaji akan dipasangkan,” akunya.

Selain itu, akan ada pembuatan transportasi massal yang sudah didiskusikan. Hanya saja perlu dukungan anggaran.

Ia memberikan contoh, misalnya 1 November ini bus Damri akan melayani Pelabuhan Semayang ke Bandara Sepinggan dan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Transfortasi massal memang masih kita diskusi terus kita lihat Balikpapan begini akses jalan terbatas, dan harus ada studinya dulu sehingga perlu pembahasan yang lebih lanjut,” tuturnya.

ia mengaku, kondisi jalan yang tidak lebar menjadi kendala. Sedangkan untuk membangun infrastruktur jalan terkendala dana.

Baca Juga:Ribuan KPM di Balikpapan dan Kawasan IKN Terima BLT BBM

“Memang kalau kita lihat Balikpapan ini kotanya jalannya tidak terlalu lebar dan untuk melabarkannya juga mungkin kesulitan pemdanaan dan memang kota kita begini,” ucapnya.

Selama ini katanya, untuk mengatasi kemacetan di sejumlah ruas jalan dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas. Termasuk melebarkan simpang-simpang lengan jalan.

“Paling tidak mengalirkan arus bisa lebih lancar, Itulah yang bisa kita lakukan. Kalau kita lihat titik kepadatannya sudah mau titik merah pada jam-jam tertentu,” lugasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak