Inflasi di Samarinda Diklaim Masih Aman

Penyumbang inflasi pada Maret 2023 didorong oleh kenaikan harga beras, cabai rawit, transportasi udara dan telur ayam ras.

Denada S Putri
Rabu, 05 April 2023 | 18:00 WIB
Inflasi di Samarinda Diklaim Masih Aman
Pasar Segiri di Samarinda. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, Rosmawati melaporkan bahwa inflasi pada Maret 2023 sebesar 0,52 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) naik dari Februari. Di mana, sebelumnya deflasi di angka 0,04 persen.

Laporan tersebut disampaikan Rosmawati saat rapat teknis penanganan inflasi di Kota Samarinda yang dilaksanakan di Balai Kota Selasa (04/04/2023) siang kemarin.

Dia mengungkapkan, penyumbang inflasi pada Maret 2023 didorong oleh kenaikan harga beras, cabai rawit, transportasi udara dan telur ayam ras.

“Sedangkan penyumbang inflasi untuk sandang diantaranya tembakau serta pakaian dan alas kaki,”ungkapnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (05/04/2023).

Baca Juga:Jadwal Imsak untuk Wilayah Balikpapan, Samarinda dan Bontang Rabu 5 April 2023

Jelang Idul Fitri, dia juga mengingatkan agar Pemkot Samarinda benar-benar mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok penting. Tujuannya, agar tidak terjadi lonjakani inflasi yang tinggi.

“Di tahun sebelumnya jelang Lebaran yang akan naik adalah tarif angkutan udara, karena maskapai akan memberlakukan tarif batas atas,” katanya.

Terkait itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi yang hadir memimpin rapat memastikan bahwa pihaknya bakal menjaga ketersediaan stok pangan di Kota Tepian ini. Rusmadi bilang, stok bapokting dipastikan aman hingga bulan Mei pasca Lebaran Idul Fitri nanti.

Di sisi lain, pemkot juga sedang dalam operasi beras gratis melalui Candangan Pangan Pemerintah (CPP) yang tengah berjalan di 10 Kecamatan.

“Walaupun kita juga patut bersyukur sebenarnya dari sisi harga kebutuhan yang ada sekarang tidak ada lonjakan yang terlalu signifikan tapi yang menjadi catatan penting pemerintah tetap harus memantau perkembangannya,” ungkap Rusmadi.

Baca Juga:Kaltim Alami Inflasi 0,59 Persen, Dipicu dari Kenaikan Harga Bahan Pokok

Di sisi lain, pemkot melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Samarinda rutin menggelar inspeksi ke tiap pasar yang tersebar di Ibu Kota Kaltim ini. Hal itu dilakukan per setiap satu minggu untuk mengontrol perkembangan harga yang bisa memicu inflasi.

Termasuk, lanjut dia Camat dan Lurah untuk meniru aksi ‘Babinsa Masuk Dapur’ yang dilakukan prajurit TNI dalam membantu warga kurang mampu selama bulan Ramadhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini