Setelah DKI Jakarta, Kaltim Masuk Provinsi dengan Penghasilan Tertinggi

Data tersebut disampaikan Suharso Monoarfa belum lama ini.

Denada S Putri
Rabu, 26 April 2023 | 16:00 WIB
Setelah DKI Jakarta, Kaltim Masuk Provinsi dengan Penghasilan Tertinggi
Pemandangan Kota Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk provinsi dengan high income (penghasilan tertinggi) bersama DKI Jakarta. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita DKI Jakarta di 2022 sebesar 20.103 USD dan Kaltim sebesar 16.083 USD.

Data tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa dalam sambutannya di Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kaltim 2024 di Pendopo Odah Etam.

“Selain Jakarta resource-based provinces (batubara dan CPO) cederung memiliki PDRB per kapita tinggi),” ungkapnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (26/04/2023).

Untuk diketahui, Materi sambutan Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa diwakili oleh Deputi Bidang Pembangunan Regional, Dr. Ir. Himawan Hariyoga Djojokusumo, M.Sc.

Baca Juga:Fee Based Income Dinilai Turut Mendorong Pencapaian Laba BRI

Katanya, secara nasional, dari 35 provinsi, 2 provinsi masuk memiliki penghasilan tertinggi. Yakni, sebanyak 13 provinsi masuk midle income dan sisanya 20 provinsi masuk level lower income.

“Pemerintah sendiri menginginkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi perlu diprioritaskan di wilayah yang berstatus Lower-Middle Income,” kata Suharso.

Sementara, hasil diagnosa terkait pertumbuhan ekonomi Kaltim, Menteri Suharso mengatakan, penghambat pertumbuhan ekonomi Kaltim bukan faktor pendidikan, sumber daya manusia (SDM) atau ketenagakerjaan.

Tapi  infrastruktur, regulasi dan institusi. Sedangkan, faktor-faktor lainnya cukup mendukung.

“Implementasi regulasi untuk mendorong daya saing daerah masih dapat ditingkatkan (Indeks Daya Saing maupun Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan) dan perlunya peningkatan koordinasi antarkebijakan dan antar pemangku kepentingan,” ujarnya

Baca Juga:Membanggakan, Sepanjang 2022, AgenBRILink Berhasil Sumbang Fee Based Income bagi BRI Rp1,4 Triliun

Kemudian, terkait infrastruktur, ia mengatakan, kualitas jalan nasional dan provinsi masih perlu ditingkatkan.

“Di Kaltim masih rendah aksesbilitas dan dukungan penyediaan layanan infrastruktur dasar yang merata dan terintegrasi,” imbuhnya.

Adapun sasaran pembangunan di Provinsi Kaltim pada 2022 yang belum mencapai target adalah pertumbuhan ekonomi. Di mana semula ditargetkan 5,30% terealisasi 4,48%.

Sedangkan, tingkat kemiskinan yang semula ditarget pada 2022 turun ke  5,80%, realisasinya 6,44%.

“Untuk tingkat pengangguran terbuka Kaltim pada tahun 2022 mencapi target. Targetnya 6,79 bisa direalisasi 5,71%,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak