Pokdarwis Desa Wisata Pela Raih Penghargaan Kalpataru Tingkat Kaltim

Penghargaan Kalpataru tingkat Kaltim ini tak terlepas peran DLHK Kukar.

Denada S Putri
Rabu, 14 Juni 2023 | 18:30 WIB
Pokdarwis Desa Wisata Pela Raih Penghargaan Kalpataru Tingkat Kaltim
Suasana Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Catatan prestasi kembali diukir Desa Wisata Pela. Desa yang melintasi Sungai Mahakam ini masuk kategori penyelamat lingkungan. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya Desa Pela meraih penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2023.

Torehan berpretasi digapai bukan hanya sekali dua kali saja. Desa yang berada di Kecamatan Kota Bangun ini telah menerima penghargaan mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.

Sebut saja penghargaan Kalpataru tingkat Kutai Kartanegara, 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Juara 3 Nasional Kategori Kelembagaan Desa Wisata Indonesia.

Kemudian Desa Wisata Pela juga menyabet dua penghargaan bergengsi sekaligus di Tourism Entreprenuerial Marketing Award 2023.

Baca Juga:Disbun Siapkan Hilirisasi Hasil Perkebunan, Pemkab Kukar Bakal Bangun Pabrik Kelapa di Pesisir

Penghargaan Kalpataru tingkat Kaltim ini tak terlepas peran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar. Sejak beberapa tahun lalu, instansi tersebut telah memprogramkan penanaman pohon hingga desa ramah lingkungan. 

Desa wisata yang berfokus pada konservasi Pesut Mahakam atau hewan endemik di Kaltim ini telah mengeluarkan peraturan desa (Perdes)  Nomor 2/2018 tentang larangan alat tangkap ikan kurang ramah lingkungan, seperti setrum maupun bom.

"Tahun 2022 lalu, kami dapat penghargaan Kalpataru tingkat kabupaten, kemudian diikutsertakan di provinsi. Alhamdulillah kita kembali meraih penghargaan Kalpataru di Kaltim dengan kategori penyelamat lingkungan," kata Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin, mengutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (14/06/2023).

Alimin menjelaskan, Pokdarwis yang berfokus pada konservasi Pesut Mahakam sudah berjalan sejak 2019 lalu. Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).

Dukungan juga datang dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Sejumlah bantuan telah diberikan ke Desa Pela, di antaranya alat untuk menjauhkan pesut Mahakam dari jaring nelayan maupun mendengarkan suara pesut melalui teknologi.

Baca Juga:Kebun Sawit Tersebar di Beberapa Kecamatan, Kadisbun Kukar Harap Bisa Tarik Investor

"Dari 2018-2019 kami sudah (fokus) konservasi pesut Mahakam. Kami juga bisa mendengarkan suara pesut dengan scan barcode di Museum Nelayan," ujar Alimin.

Atas prestasi ini, dirinya berharap bisa ikut Kalpataru tingkat nasional dengan kategori penyelamat lingkungan pada 2024 mendatang. Supaya bisa memperkenalkan kembali potensi Desa Wisata Pela dan menjadi terbaik di Indonesia. 

"Kami akan berkoordinasi dengan DLHK Kukar dan Kaltim bagaimana cara bisa ikut ke tingkat nasional," tutupnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak