SuaraKaltim.id - Di masa lampau, Kalimantan Timur (Kaltim) terkenal dengan kerajaan dan kesultanannya. Tak hanya Kerajaan Kutai, di wilayah dengan julukan Benua Etam ini juga ada banyak kerajaan dan kesultanan lain sebelum zaman kolonial.
Berikut daftar kerajaan dan kesultanan yang pernah mendiami wilayah dengan luas 127.347 km² ini:
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan yang paling terkenal di Kalimantan Timur adala Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai berada di Muara Kaman yang berdiri pada abad ke-4 atau sekitar 300 masehi.
Baca Juga:Hadi Tjahjanto Sebut Ekonomi Kaltim Meningkat Rp 25 Triliun dari Program PTSL
Kerajaan Kutai didominasi oleh agama hindu karena menjalin hubungan dengan India. Kerajaan ini juga menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Hindu.
Sementara raja pertama adalah Kudungga sebagai pendiri kerajaan dan raja yang paling terkenal sebagai pembentuk keluarga adalah Aswawarman.
Aswawarman mempunyai tiga anak dan salah satunya adalah Mulawarwan. Saat Mulawarman berkuasa, kerajaan Kutai disebut mengalami masa kejayaan.
2. Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
Selanjutnya adalah kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang berdiri pada abad ke-13 di daerah bernama Kutai Lama yang kini menjadi kecamatan Anggana.
Baca Juga:Bawaslu Beri Catatan untuk KPU Soal DPTb dan DPK
Raja pertama bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti yang diduga hidup pada 1300-1325. Kerajaan ini menjadi salah satu daerah taklukan di Pulau Kalimantan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit dan diberi nama Kerajaan Tanjung Kute dalam Kakawin Nagarakretagama.
Kemudian di abad ke-16, Kerajaan Kutai Kartanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai yang terletak di Muara Kaman dibawah pimpinan raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa.
Hingga akhirnya sang raja menamai kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai peleburan antara dua kerajaan tersebut.
3. Kesultanan Paser
Terbentuknya Kerajaan atau Kesultanan Paser dimulai pada tahun 1575 saat Putri Betung diangkat menjadi Raja pertama di daerah Sadurangas (Paser).
Kemudian pemerintahan kesultanan berakhir di masa Pemerintahan Sultan Ibrahim Chaliluddin pada tahun 1906 saat pihak Belanda secara sepihak menghapus kerajaan tersebut.
- 1
- 2