Polisi Ungkap Fakta Baru Tentang Pengungsi Rohingya, Tidak Semua Berasal dari Myanmar?

"Mereka ini berangkat dari Cox's Bazar bukan untuk mengungsi, atau menyelamatkan diri dari pemeriksaan," terang Fahmi.

Bella
Rabu, 20 Desember 2023 | 18:08 WIB
Polisi Ungkap Fakta Baru Tentang Pengungsi Rohingya, Tidak Semua Berasal dari Myanmar?
Pengungsi Rohingya. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Fakta-fakta baru terkait kedatangan para pengungsi Rohingya ke Indonesia kian terungkap. Belakangan, Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli menyebut bahwa tidak semua merupakan pengungsi melainkan para pencari kerja, bahkan ada juga yang bukan warga negara Myanmar.

"Bawa dari 137 etnis Rohingya yang terdampar itu, yang terdampar di Kecamatan Masjid Raya itu ada sebagian yang tidak memiliki kartu UNHCR, artinya dapat disimpulkan disini bahwa yang terdampar beberapa waktu yang lalu itu tidak semuanya pengungsi yang dari Cox's bazar," kata Fahmi, dikutip dari instagram @berita_gosip, Rabu.

Selain itu, dari hasil penelusuran pihak Kepolisian ada dua orang yang ternyata bukan warga negara Myanmar, melainkan Bangladesh.

"Mereka ini berangkat dari Cox's Bazar bukan untuk mengungsi, atau menyelamatkan diri dari pemeriksaan," terang Fahmi.

Baca Juga:Heboh Polisi Pamer Musnahkan 43 Hektare Ladang Ganja di Aceh, Warganet: Waktu di Tanam ke Mana Aja?

"Saksi-saksi yang kita tanyakan menerangkan bahwa mereka datang ke negara tujuan dalam rangka memperbaiki hidupnya untuk mencari pekerjaan," lanjutnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya untuk menemukan fakta-fakta baru terkait kedatangan para pengungsi Rohingya.. Sebab, beberapa kasus ditemukan bbahwa kedatangan mereka bukan karena keadaan darurat melainkan human trafficking.

"Kita akan membuktikan bahwa yang selama ini datang ke Indonesia etnis Rohingya itu bukan semata-mata dalam keadaan darurat, tetapi terjadi tindak pidana penyelundupan orang. Dan disini yang dirugikan adalah negara," jelasnya.

Selaku penegak hukum, Fahmi merasa punya kewajiban untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa keberadaan para etnis Rohingya ini malah dimanfaatkan oleh para oknum untuk mencari keuntungan.

"Oleh karena itu, kita wajib menegakkan hukum ini agar masyarakat tahu bahwa yang selama ini disampaikan bahwa mereka dalam keadaan darurat ternyata ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu," kata Fahmi.

Baca Juga:Video Ratusan Etnis Rohingya Terdampar di Aceh: Anak-anak Bergelimpangan di Pantai, Tubuhnya Kurus

Sebelumnya, sebanyak 137 warga Rohingya mendarat di Desa Blang Ulam, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Minggu (10/12).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak