Akses CCTV Tertutup, Pergantian Pimpinan, Keluarga Korban Kematian di Kimia Farma Samarinda Tuntut Keadilan

Lebih lanjut, Ary mengatakan apotek tersebut ditutup sementara.

Denada S Putri
Senin, 18 Maret 2024 | 19:30 WIB
Akses CCTV Tertutup, Pergantian Pimpinan, Keluarga Korban Kematian di Kimia Farma Samarinda Tuntut Keadilan
Geger penemuan mayat wanita di dalam gudang apotek Kimia Farma, Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Geger penemuan mayat wanita di gudang apotek Kimia Farma di Jalan P. Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur. Korban diketahui berinisial BM (55 tahun).

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, menjelaskan penemuan mayat tersebut terjadi pada 18 Februari 2024.

"Betul, telah ditemukan mayat di gudang Apotek Kimia Farma. Kejadiannya itu 18 Februari (2024) sebenarnya," kata Ary, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (18/03/2024).

Kasus penemuan mayat ini sudah berlangsung satu bulan. Namun, polisi belum membeberkan penyebab kematian korban.

Baca Juga:Bandara APT Pranoto Siaga Arus Mudik, Siapkan Penerbangan Tambahan dan Fasilitas Baru

"Hasil autopsi telah kami lakukan dan hasilnya sudah keluar tanggal 13 Maret tadi. Untuk indikasinya sendiri nanti akan kami rilis, jadi tunggu saja," ucap Ary.

Ary juga membantah soal narasi yang beredar di media sosial jika mayat tersebut baru ditemukan setelah berminggu-minggu berada dalam gudang apotek.

"Enggak ada, hari itu juga kok penemuannya korban," jelasnya.

Lebih lanjut, Ary mengatakan apotek tersebut ditutup sementara.

"Ini supaya tenang saja, makanya kita tutup sementara operasionalnya. Sampai penyelidikan selesai, apotek baru bisa dibuka," kata dia.

Baca Juga:Tim Khusus Dikerahkan! Polresta Samarinda Tindak Tegas Balap Liar di Bulan Ramadan

Puluhan keluarga korban kembali menggeruduk Gedung Apotek Kimia Farma Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, lantaran kasus penemuan jasad wanita di dalam gudang masih belum menemui titik terang.

Dalam aksi kali ini, keluarga korban kembali menuntut agar pihak Kimia Farma membuka bukti rekaman CCTV, yang dinilai bisa mengungkap kasus kematian korban yang berinisial BT. Namun sampai saat ini, bukti rekaman CCTV tersebut ternyata terhapus.

Di tengah aksi dari keluarga korban tersebut, perwakilan keluarga, kepolisian, serta pimpinan dari Kimia Farma Jalan Pangeran Hidayatullah melakukan diskusi agar bisa menemukan titik terang. Alhasil, mereka sepakat untuk menutup sementara Kimia Farma tersebut, sampai kasus tersebut tuntas.

“Kami sangat tegaskan bahwa apotek ini harus disegel, karena kasus ini masih belum menemukan titik terang,” jelas Markus selaku Penasihat Keluarga Korban, Sabtu (16/03/2024).

Lebih lanjut, Markus membeberkan bahwa masih terdapat kejanggalan yang masih belum bisa terungkap hingga sekarang. Salah satunya akses dari CCTV yang masih nelum terbuka, selain itu juga adanya pergantian pimpinan dari Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah, bersamaan dengan kasus saat ini.

“Kami baru tau hari ini, pada sebelumnya pimpinannya tersebut bernama Budi. Tetapi, saat ini diganti dengan Ilham, dapat informasi pimpinannya yang kemarin pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur sekali, karena tidak mengetahui apa-apa,” bebernya.

Kemudian, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawalan kasus ini hingga terselesaikan, sampai keluarga korban mendapatkan keadilan.

“Kami berharap pihak dari Kimia Farma bisa terbuka, dan kasus ini bisa mendapatkan titik teramg,” katanya.

Terpisah, Manajer Area Kimia Farma Samarinda Restu membuka suara persoalan kasus kematian seorang wanita berusia sekitar 56 tahun yang ditemukan dalam gudang Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah pada 18 Februari 2024.

“Pihak dari karyawan kami sudah dimintai keterangan, terkait rekaman CCTV juga telah kami serahkan kepada pihak kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang kami tutup tutupi terkait kasus ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Restu juga membeberkan bahwa persoalan perhantian manajemen Kimia Farma pada saat kasus kematian korban ini bergulir. Menurutnya, pergantian manajemen baru ini telah direncanakan sebelum adanya kasus ini.

“Pergantian manajemen baru ini bukan pas ada kasus ini, di SK bahkan sudah keluar duluan. Karena setiap tahunnya itu selalu ada rolling, pimpinan yang kemarin juga telah siap untuk dipanggil kesini ,” bebernya.

Terakhir, Pimpinan Kimia Farma Samarinda telah mengucapkan turut bela sungkawa terhadap keluarga korban, atas kematiannya wanita yang ditemukan dalam gudang.

“Sebagai kesadaran, kami telah melakukan penutupan operasional apotek ini, sampai waktu yang ditentukan dari pihak kepolisian,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini