Hamil di Luar Nikah, Seorang Siswi SMA di Banjarmasin Bekap Anak yang Baru Dilahrikan hingga Tewas

Penyidik mencurigai saksi ZA karena gelagatnya yang sering mengeluh sakit perut,

Bella
Jum'at, 26 Juli 2024 | 14:28 WIB
Hamil di Luar Nikah, Seorang Siswi SMA di Banjarmasin Bekap Anak yang Baru Dilahrikan hingga Tewas
Ilustrasi. (Pixabay)

SuaraKaltim.id - Sebuah tragedi mengguncang warga di kawasan Jalan Antasan Kecil Timur, Gang Keramat, Kota Banjarmasin setelah ditemukannya jenazah bayi perempuan di kolong rumah pada hari Kamis kemarin.

Penyelidikan yang dilakukan oleh tim Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin mengarah pada ZA (16 tahun), seorang siswi SMA yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Menurut Kasatreskrim Polresta Banjarmasin, AKP Eru Alsepa, kasus ini terkuak setelah pihaknya membentuk tim khusus dan berkoordinasi dengan warga setempat.

"Penyidik mencurigai saksi ZA karena gelagatnya yang sering mengeluh sakit perut," ujar Eru di Mapolresta Banjarmasin.

Baca Juga:Bukan Banjarmasin, Ibu Kota Kalsel Berganti, Karena IKN?

Penyidik akhirnya berhasil mengonfirmasi bahwa ZA mengakui bayi yang ditemukan adalah hasil dari hubungan dengan pacarnya, RD, yang juga masih berstatus pelajar SMA.

"Saat akan diperiksa di rumah sakit, ZA mengakui bahwa bayi itu adalah miliknya. Dia melahirkan bayi tersebut pada hari sebelumnya saat magrib," tambah Eru.

Perasaan panik saat bayi terus menangis membuat ZA melakukan tindakan tragis dengan membekap mulut dan hidung bayi tersebut hingga mengakibatkan kematian.

Takut diketahui oleh orangtuanya, ZA membuang jenazah bayi ke atap rumah, yang kemudian jatuh ke kolong rumah dan ditemukan oleh warga setempat.

Saat ini, ZA sedang dalam perawatan medis pascamelahirkan di rumah sakit umum setempat, dengan pengawasan ketat dari aparat kepolisian.

Baca Juga:Aslamiyah Maseh Uspa jadi Calon Jamaah Haji Tertua Embarkasi Banjarmasin

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap semua fakta yang terkait dengan peristiwa tragis ini.

Kasus ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif dan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi bagi remaja, untuk mencegah terulangnya kasus-kasus serupa di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini