SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur (Kaltim) Fahmi Himawan, memastikan stok pangan hewani, seperti daging sapi dan ayam, telur ayam ras, aman menjelang akhir tahun 2024.
Hal itu ia sampaikan, Sabtu (30/11/2024) kemarin. Ia menyebut, pernyataannya itu berdasarkan prognosis yang telah mereka lakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan stok dan kebutuhan masyarakat.
"Dapat dipastikan stok daging ayam, daging sapi, dan telur ayam ras di Kaltim mencukupi hingga Desember 2024," kata Fahmi, dikutip dari ANTARA, Senin (02/12/2024).
Fahmi menjelaskan, prognosis tersebut memperhitungkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pangan hewani pada momen-momen hari besar keagamaan dan nasional, seperti natal dan tahun baru.
Baca Juga:Tim Rudy-Seno Klaim Unggul di 8 Kabupaten/Kota dengan 55,7 Persen Suara di Pilgub Kaltim
"Biasanya, satu hingga dua hari sebelum natal atau satu hari sebelum tahun baru, terjadi peningkatan konsumsi daging dan telur. Namun, dari prognosis kami, ketersediaan stok masih mencukupi," ucapnya.
Fahmi menambahkan, pihaknya telah mencermati data prognosis hingga Desember 2024 dan tidak menemukan masalah dalam ketersediaan daging ayam, daging sapi, maupun telur ayam ras.
"Data matriks prognosis menunjukkan bahwa stok pangan hewani kita aman. Kalaupun terjadi sedikit fluktuasi harga, itu hal yang biasa terjadi dan akan diatasi bersama dengan perangkat daerah terkait," ujarnya pula.
Terkait dengan fluktuasi harga, Fahmi menyinggung fenomena deflasi yang terjadi pada tingkat peternak, terutama peternak ayam ras.
"Peternak mengeluhkan harga daging ayam di tingkat kandang yang rendah, sementara Harga Pokok Produksi (HPP) mereka tinggi. Hal ini menyebabkan deflasi pada tingkat produsen," sebutnya.
Baca Juga:Kaltim Luncurkan Simulasi Makan Bergizi Gratis, Targetkan Pelajar SD di 3 Kota
Fahmi menegaskan, pihaknya telah berdiskusi dengan para peternak dan tengah menindaklanjuti ketimpangan harga antara kandang dan pasar.
"Harga di pasaran normal, tetapi harga di tingkat kandang rendah. Kami sedang mencari benang kusut dari mata rantai di tengahnya," terangnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, ujar Fahmi, juga berupaya untuk menurunkan HPP peternak melalui berbagai langkah strategis.
"Kami akan membangun industri pakan ternak bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop). Selain itu, kami juga akan mengontrol distribusi day old chick (DOC) atau anak ayam agar dikontrol oleh produsen yang ada di Kaltim," tuturnya.
Fahmi berharap, langkah-langkah tersebut dapat mengatasi deflasi pada tingkat peternak dan menjaga stabilitas harga pangan hewani di Kaltim.
"Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan hewani, terutama menjelang akhir tahun. Masyarakat tidak perlu khawatir karena stok pangan hewani di Kaltim aman," jelasnya.
Prognosis daging sapi/kerbau di Kaltim menunjukkan bahwa stok awal pada Januari 2024 adalah 718,79 ton. Produksi daging sapi/kerbau di Kaltim diperkirakan stabil di angka 200-an ton per bulan, dengan peningkatan signifikan pada April dan Juni, yaitu masing-masing 345,80 ton dan 549,58 ton.
Total ketersediaan daging sapi/kerbau di Kaltim selalu berada di atas kebutuhan, baik untuk rumah tangga maupun non-rumah tangga. Neraca daging sapi/kerbau positif setiap bulannya, menunjukkan surplus ketersediaan.
Stok awal daging ayam ras pada Januari 2024 adalah 4.744,19 ton. Produksi daging ayam ras di Kaltim cukup tinggi, berkisar antara 3.400 hingga 5.100 ton per bulan. Tidak ada data pemasukan daging ayam ras dari luar daerah.
Total ketersediaan dan kebutuhan daging ayam ras di Kaltim sangat tinggi, mencapai ribuan ton per bulan. Kebutuhan non-rumah tangga seperti industri serta restoran jauh lebih besar daripada kebutuhan rumah tangga. Neraca daging ayam ras positif setiap bulannya, menunjukkan surplus ketersediaan.
Begitu pun, pemasukan telur ayam ras dari luar daerah stabil di angka 1.000-an ton per bulan. Total ketersediaan telur ayam ras selalu berada di atas kebutuhan.
Sama seperti daging ayam ras, kebutuhan non-rumah tangga akan telur ayam ras lebih besar daripada kebutuhan rumah tangga. Neraca telur ayam ras positif setiap bulannya, menunjukkan surplus ketersediaan.
Secara umum, prognosis menunjukkan bahwa ketersediaan daging sapi/kerbau, daging ayam ras, dan telur ayam ras di aman aman hingga akhir tahun 2024. Ketersediaan selalu melebihi kebutuhan, baik untuk rumah tangga maupun non-rumah tangga.