Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?

Menurut Kukuh, waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus, jenis awan menjulang yang kerap memicu cuaca ekstrem.

Denada S Putri
Minggu, 01 Juni 2025 | 15:13 WIB
Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?
Cuplikan layar video pusaran air di Teluk Balikpapan yang beredar di aplikasi pesan Whatsapp group. [ANTARA]

Warga diimbau mengenali tanda-tanda awal sebelum cuaca ekstrem terjadi, seperti udara yang terasa panas dan pengap, langit cerah yang berubah mendung secara cepat, serta angin yang tiba-tiba berembus kencang.

"Pada masa peralihan yang perlu diwaspadai adalah angin puting beliung karena kejadian itu sangat rentan terjadi di masa peralihan," ujar Kukuh.

Ia menjelaskan, Kalimantan Timur (Kaltim) hingga akhir April lalu masih berada di puncak kedua musim hujan.

Kini, wilayah ini mulai memasuki masa transisi menuju musim kemarau, yang diperkirakan terjadi pada akhir Juni.

Baca Juga:Ketua DPRD Balikpapan Desak Pertamina Minta Maaf Terbuka soal Krisis BBM

Setelah masa peralihan berakhir, masyarakat juga perlu bersiap menghadapi tantangan baru seperti potensi gelombang tinggi akibat angin tenggara dan selatan yang mendominasi selama musim kemarau.

"Gelombang dari tenggara dan selatan akan lebih dominan, dan bisa mengganggu aktivitas nelayan serta pelayaran kecil," ucap Kukuh.

Sebagai penutup, BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau baliho saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang.

Kewaspadaan sejak dini dapat meminimalkan risiko dari kejadian cuaca ekstrem yang sifatnya lokal, cepat terjadi, dan sulit diprediksi.

BMKG: Waspada Pasang Laut 2,9 Meter di Pesisir Kaltim Akhir Mei

Baca Juga:Pertamina Operasikan 13 SPBU 24 Jam, Antrean BBM Balikpapan Diharap Surut

Warga pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) diminta meningkatkan kewaspadaan menyusul prakiraan pasang laut yang bisa mencapai hampir 3 meter pada akhir Mei 2025.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir rob, merusak tambak, serta mengganggu aktivitas di pelabuhan dan permukiman.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyebutkan, ketinggian pasang laut maksimum yang diperkirakan mencapai 2,9 meter bisa terjadi di sejumlah wilayah pesisir pada tanggal 26 dan 29 Mei 2025.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis, 22 Mei 2025.

"Sejumlah kawasan pesisir di Kaltim berpotensi mengalami pasang laut setinggi 2,9 meter pada 26 dan 29 Mei, sehingga warga setempat harus waspada terhadap dampaknya," ujar Diyan, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Wilayah terdampak mencakup Balikpapan, Samboja (Kutai Kartanegara/Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini