Langkah Awal Sekolah Rakyat 24 Samarinda: Mulai dengan 12 Guru, Target 100 Siswa

Saat ini, sebanyak 12 guru telah siap mengajar dan tinggal di asrama yang telah disediakan pihak sekolah sejak akhir Juli lalu.

Denada S Putri
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 21:04 WIB
Langkah Awal Sekolah Rakyat 24 Samarinda: Mulai dengan 12 Guru, Target 100 Siswa
Para guru Sekolah Rakyat Samarinda telah menempati asrama di kompleks Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim. [ANTARA]

"Tujuannya adalah agar siswa, yang datang dari berbagai latar belakang, dapat beradaptasi dengan baik. Jadi, setelah program persiapan selesai, barulah mereka akan mulai dengan materi pelajaran," pungkasnya.

Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) tengah menyiapkan langkah awal untuk menghadirkan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan alternatif yang menyasar keluarga kurang mampu.

Program ini merupakan inisiatif nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga:Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan

Langkah awal yang kini tengah difokuskan Pemkab Kutim adalah penetapan lokasi pembangunan.

Dua titik lahan telah dipertimbangkan untuk ditetapkan, yakni di Jalan Guru Besar dan Jalan Simono, Kecamatan Sangatta Utara.

Hal itu disampaikan Asisten I Pemkab Kutim, Poniso Suryo Renggono, di Sangatta, Selasa, 29 Juli 2025.

"Dalam rapat awal pembahasan, untuk pembangunan sekolah rakyat kami perlu lahan yang clear and clean terlebih dahulu," ujar Poniso, disadur dari ANTARA.

Tim teknis lapangan saat ini sedang melakukan verifikasi dan pematangan lahan agar proses pembangunan dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:Peluncuran Sekolah Rakyat Samarinda Tertunda, Fasilitas Provinsi Belum Siap

Poniso menjelaskan, Pemkab Kutim telah menyampaikan usulan tahap pertama terkait pematangan dan sertifikasi lahan.

"Kami usulkan dulu, karena yang bangun sekolah-nya pemerintah pusat, kami belum mengetahui kapan akan dibangunnya," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, Ernata Hadi Sujito, menekankan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk menjadi solusi konkret bagi permasalahan putus sekolah yang disebabkan keterbatasan ekonomi.

"Sekolah ini untuk memfasilitasi keluarga dengan kategori miskin, agar selalu dapat mengemban pendidikan wajib," jelas Ernata.

Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat menjadi jembatan keluar dari lingkaran kemiskinan, dengan membuka akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi generasi muda di Kutim.

"Kalau anak-anak sudah pada sekolahnya tinggi, cerdas, maka dia akan bisa bekerja dan bisa mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan sehingga generasi anak-anaknya sudah bukan lagi generasi miskin," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini