- Kaltim mencatat peristiwa kebencanaan sepanjang 2025.
- Bencana di provinsi itu didominasi dengan kejadian banjir.
- Kemudian disusul tanah longsor sebanyak 147 kejadian.
SuaraKaltim.id - Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat peristiwa kebencanaan yang terjadi di wilayahnya sepanjang Januari hingga November 2025.
Pengelola Pusdalops BPBD Kaltim Muryono menyatakan jika banjir menjadi kejadian paling banyak yakni sebanyak 245 kali.
"Kasus paling dominan adalah banjir sebanyak 245 kejadian, disusul tanah longsor 147 kejadian," katanya dikutip dari Antara, Senin (8/12/2025).
Data tersebut turut merekam kejadian cuaca ekstrem sebanyak 42 kali dan kebakaran pemukiman yang mencapai 224 kali dalam periode yang sama.
Pemetaan wilayah rawan banjir kiriman teridentifikasi meliputi Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, dan Paser.
Ancaman banjir rob atau pasang air laut secara spesifik mengintai kawasan pesisir seperti Samarinda, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara.
Tingginya intensitas kejadian ini mendorong pemerintah provinsi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah menghadapi puncak musim hujan.
Plh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltim Sugeng Prianto menegaskan pihaknya telah bersinergi dengan TNI, Polri, dan relawan untuk merespons data kerawanan tersebut.
"Apel kesiapsiagaan dan simulasi tanggap darurat segera kami gelar di Samarinda pada 11 Desember mendatang," ujar Sugeng.
BPBD memastikan kesiapan logistik, dapur umum, dan peralatan evakuasi telah tersedia lengkap dengan stok cadangan di titik-titik krusial.
Sistem peringatan dini terus diperkuat BPBD Kaltim dengan memadukan teknologi modern dan kearifan lokal masyarakat dalam membaca tanda alam.
"Kendala jaringan komunikasi untuk sistem peringatan di wilayah pedalaman, seperti Mahakam Ulu tengah dicarikan solusi melalui kerja sama dengan akademisi," jelas Sugeng. (Antara)