SuaraKaltim.id - Lansia merupakan populasi paling berisiko mengalami kefatalan karena Covid-19. Untuk itu, kesehatan lansia wajib dijaga dengan menyeluruh, demi menghindari infeksi penyakit.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatr, Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer memberikan implementasi 5 Jaga dan 5 Cukup sebagai kunci utama lansia tetap sehat selama pandemi Covid-19.
1. Jaga jarak
Salah satu protokol kesehatan karena penularan Covid-19 melalui droplet, maka jaga jarak 1 meter jadi satu keharusan.
Dr. Purwita juga minta lansia menghindari bersalaman, jauhi orang sakit, anggota keluarga yang keluar rumah pastikan membersihkan diri sesampai di rumah.
"Misalnya tidak duduk atau menyentuh barang barang di rumah sebelum mandi dan keramas, mencuci pakaian yang digunakan di luar rumah pada kesempatan pertama, dan sebagainya, senantiasa menjaga jarak, dan tetap menggunakan masker meskipun berada di rumah," papar Dr. Purwita melalui rilisnya kepada suara.com, Selasa (8/9/2020).
2. Jaga kebersihan
Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizier, kini harus selalu dilakukan.
Tetap rutin minum obat sesuai anjuran dokter dan berjemur di sinar matahari pagi.
"Setiap kali pendamping lansia akan membantu lansia melakukan aktivitas hidup sehari-hari, misalnya makan, mandi, berhias, berpakaian, dan berpindah, ia harus menggunakan masker dan cuci tangan terlebih dahulu. Sebaiknya pendamping tersebut tetap menjaga jarak ama," ungkap dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya itu.
3. Jaga kontak sosial
Jika tidak memungkinkan jaga jarak, maka sebaiknya menghindar dari kerumunan atau perkumpulan dan kegiatan sosial.
Baca Juga: Dokter Ungkap Panduan Komunikasi Pada Lansia di Tengah Pandemi Covid-19
Jika perlu berkomunikasi melalui gadget, komunikasi secara virtual kini sudah bisa dilakukan.
"Seperti menonton wayang orang dan traveling secara virtual. Hindari kunjungan tamu ke rumah, namun jika terpaksa harus berkunjung diwajibkan untuk menggunakan masker, menjaga kebersihan pribadi, dan tetap menjaga jarak," katanya.
4. Jaga emosi
Sangat penting agar dalam kondisi prihatin ini kita tetap optimis dan mengantisipasi atas segala kemungkinan di masa depan.
Anjurkan atau dampingi lansia untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di rumah.
5. Jaga spiritual dan ibadah
Lansia tetap melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut di rumah.
Kegiatan keagamaan seperti mengikuti ceramah agama, mengaji, kebaktian, dan lain-lain tetap dapat diikuti secara virtual.
"Menjaga ibadah akan memberikan dampak positif bagi ketenangan jiwa. Pendekatan spiritual membuat kita tetap bersyukur dengan kondisi apapun dan yakin bahwa selalu ada hikmah di balik setiap masalah," ungkapnya.
6. Cukup asupan gizi
Asupan minum harian juga perlu diperhatikan oleh keluarga karena terdapat penurunan persepsi rasa haus pada lansia.
Lansia menjadi kurang minum karena merasa tidak haus.
Oleh karena itu, keluarga perlu memberikan pengertian agar lansia tetap minum meskipun tidak merasa haus dan menjelaskan jumlah air minum sesuai kebutuhan harian.
"Sekitar 30 mililiter per kilogram berat badan per hari pada lansia yang secara medis tidak perlu melakukan pembatasan asupan cairan akibat penyakit ginjal atau jantung atau penyakit dengan kecenderungan kelebihan cairan lainnya," jelasnya.
7. Cukup aktivitas fisik
Meski tidak dapat leluasa beraktivitas di luar rumah, tetap lakukan latihan jasmani secara rutin di rumah.
Latihan jasmani juga dapat dilakukan bersama-sama dengan teman sesama kelompok olahraga atau kelompok senam seminat secara virtual.
8. Cukup tidur
Upayakan lansia dapat cukup beristirahat, serta mencapai kualitas dan kuantitas tidur yang cukup, yaitu sekitar 6 hingga 8 jam sehari atau lebih.
9. Cukup persediaan
Pastikan ketersediaan obat-obatan rutin dan barang kebutuhan sehari-hari di rumah.
Pembelian dapat dibantu oleh keluarga atau pelaku rawat atau dipesan secara online.
10. Cukup perhatian
Perhatian dari lingkungan sekitar terutama keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia.
Keluarga merupakan sumber penting kasih sayang, motivasi atau semangat, bantuan, dan interaksi sosial.
Berita Terkait
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Jumlah Lansia di Jakarta Melonjak, Profesi Caregiver Jadi Incaran Pencari Kerja!
-
Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
-
Menko PMK Sindir Paradigma Kesehatan: Bukan Sekadar Panjang Umur, Tapi Masa Tua Berkualitas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pemprov Kaltim: Void Tambang Bukan Lagi Ancaman, Tapi Sumber Kehidupan Baru
-
Pemkot Samarinda Tata Ulang Pasar Pagi: Retribusi Tetap Rp4.000, Bayar Pakai QRIS
-
Rp 20 Miliar per Tahun, Strategi PPU Tingkatkan Kesejahteraan Guru Swasta di Penyangga IKN
-
Ismed Kusasih: Kami Bersyukur Samarinda Seberang Kini Miliki RS Swasta
-
Total Rp 34 Miliar! Pemkot Bontang Perkuat Akses Pendidikan Tinggi Lewat Dua Skema Beasiswa