SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan target penyelesaian pembangunan Pasar Pagi tetap diupayakan rampung tahun ini.
Saat ini progres sudah menyentuh tahap akhir dengan fokus pada penataan bagian dalam gedung, termasuk pembagian petak-petak lapak untuk pedagang.
Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menyampaikan keyakinannya bahwa pemindahan pedagang bisa dilakukan sebelum pergantian tahun.
Hal itu disampaikan Marnabas, saat berada di Samarinda, Senin, 8 September 2025.
“Kalau tahun ini optimis, sangat optimis. Sekitar November sudah bisa dipindahkan. Intinya, tahun ini harus pindah,” tegasnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 9 September 2025.
Ia menambahkan, gedung baru akan dipastikan benar-benar siap sebelum ditempati pedagang.
"Tinggal di dalamnya petak-petaknya lagi di finalisasi. Itu yang kita cek semua nanti sehingga betul-betul bisa berjalan lah," jelasnya.
Selain mematangkan fisik bangunan, Pemkot juga gencar melakukan sosialisasi kepada pedagang.
Saat ini pedagang yang menempati Segiri Grosir Samarinda (SGS) sebagai lokasi sementara sudah mendapatkan penomoran sesuai klaster.
Baca Juga: Banjir Rusak Dokumen hingga Ijazah, SMPN 24 Samarinda Kini Menanti Kepastian Relokasi
Nantinya, setiap lantai memiliki peruntukan berbeda, mulai dari parkiran di lantai dasar, pedagang basah di lantai dua, hingga area grosir di lantai lima sampai tujuh.
“Sekarang sudah ada penomoran sesuai klaster. Lantai bawah untuk parkiran, lantai dua untuk pedagang basah seperti ayam, ikan, sayuran, dan buah. Lantai tiga aksesoris, lantai empat emas dan aksesoris, sementara lantai lima hingga tujuh untuk grosir,” rinci Marnabas.
Pasar Pagi baru ini juga akan mengadopsi sistem pembayaran digital melalui QRIS, dengan retribusi harian tetap Rp 4.000 sesuai Peraturan Daerah (Perda).
Pengelolaan nantinya dilakukan secara profesional dengan menggandeng pihak ketiga untuk kebersihan, keamanan, dan pemeliharaan.
Marnabas memastikan biaya operasional tetap efisien karena gedung tidak menggunakan pendingin udara (AC).
“Waktu itu Pak Wali (Andi Harun) sempat minta ahli menghitung sirkulasi udara. Hasilnya, sirkulasi udara sudah cukup baik, sehingga tidak perlu AC,” katanya.
Untuk menjaga kualitas bangunan, Pemkot secara rutin melakukan pengecekan, termasuk melalui inspeksi mendadak.
“Kalau dijadwalkan biasanya sudah dibereskan dulu. Jadi kita lebih suka mendadak, supaya bisa tahu kondisi sebenarnya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri