SuaraKaltim.id - Tanaman hias jenis Aglaonema tengah populer di Indonesia.
Meski dijual dengan harga yang fantastis, tanaman ini masih banyak diburu kaum ibu di Kalimantan Timur.
Di Kota Samarinda, misalnya. Ketika daya beli masyarakat menurun dan ekonomi terancam resesi, penjualan tanaman hias makin laris manis.
Melinda Busra, salah satu pengusaha tanaman hias di Kota Samarinda, mengaku kebanjiran pesanan di masa pandemik Covid-19.
Baca Juga: Tanaman Hias di Aquascape yang Tak Kalah Mahal dari Koleksi Emak-emak
“Alhamdulillah, Aglaonema ini tanaman hoki. Ketika memutuskan untuk menjual Aglaonema, pesanan langsung laris manis,” kata dia (24/9/2020).
Beralamat di Jalan Durian Komplek Bengkuring, Samarinda Utara, Rumah Aglaonema Melinda sedikitnya didatangi belasan orang setiap hari.
Bahkan pada akhir pekan, puluhan kolektor tanaman hias memadati rumah aglaonema miliknya.
“Saya juga kaget, tanaman ini membawa keberuntungan. Baik untuk si penjual maupun si pembeli,” ujarnya.
Dijelaskan Melinda, budi daya tanaman hias saat ini bisa dikatakan sebagai ladang usaha yang lagi tren. Terutama di kalangan ibu-ibu, usaha aglaonema sangat menjanjikan.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Hias Yang Populer di Indonesia
“Sebelum ada wabah Covid-19, tanaman hias ini tidak banyak dicari. Tapi ketika pandemik, justru Aglaonema naik daun. Harganya pun ikut meroket,” sebutnya.
Apalagi, kata dia, masa pandemik membatasi mobilitas masyarakat, membuat orang mencari kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang sebagian besar dihabiskan di rumah.
“Salah satunya adalah aktivitas berkebun. Orang rela merogoh kocek untuk menyuplai tanaman hias paling mahal untuk ditanam di pekarangan rumah atau tempat usaha,” jelasnya.
Melinda sendiri, baru memulai usaha rumah aglaonema sejak dua bulan lalu.
Lantaran tidak ada aktivitas, warga banyak menghabiskan waktu dan membunuh kebosanan dengan merawat tanaman di rumah.
“Saya juga gitu, saya aslinya ASN Kementerian Pendidikan dan Budaya. Sejak WFH saya banyak menghabiskan waktu merawat aglaonema, lantas kenapa tidak dibisnis. Dari coba-coba, sekarang malah laris manis,” ujarnya.
Tidak tanggung-tanggung, keuntungan yang dia dapat hingga puluhan juta tiap bulan. Semakin bagus kualitasnya makin tinggi pula harganya.
“Saya punya 45 jenis aglaonema. Kalau lokal saya jual dari kisaran 50 ribu hingga ratusan ribu. Tapi kalau impor, saya jual jutaan rupiah. Ada jenis Aglaonema Moonlight datang dari Thailand. Itu saya jual Rp 4.1 juta dan sudah 3x laku,” ungkapnya.
Bagi kolektor tanaman hias, lanjutnya, harga Rp 4.1 juta itu tidak seberapa.
Sebab tanaman ini sangat cocok diletakkan di kantor atau tempat usaha sebagai penarik hoki.
Tidak hanya ibu-ibu, kaum lelaki juga ada yang datang mencari aglaonema di toko miliknya.
“Ada sekitar 20 persen dari ibu-ibu, pembeli bapak-bapak. Jadi tidak hanya perempuan yang suka aglaonema, tapi laki-laki juga,” sebutnya.
Menyusul larisnya bisnis ini, ternyata ancaman pencurian dan penipuan tanaman hias aglaonema juga marak.
Melinda menyebut, harus cermat memilih toko. Jika ingin membeli secara online, maka harus benar-benar mencari toko yang terpercaya.
Jika sudah berhasil dibeli, lanjutnya, aglaonema juga harus tetap dijaga. Sebab di Kota Samarinda, sudah banyak keluhan tentang pencurian aglonema.
“Iya banyak sekali akun-akun palsu yang menjual aglaonema, banyak yang mengeluh tertipu dengan harga yang murah. Tidak hanya itu, belakangan ini, banyak juga yang hilang di teras rumah. Kalau saya, semua yang impor, saya amankan di tempat khusus agar tidak hilang,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Naik Mobil Pick Up Demi Bakar Semangat Mahasiswa untuk Aksi Indonesia Gelap
-
Ternyata IKN Juga Banjir, Bandara VVIP Terdampak, Proyek Kota Modern Dipertanyakan
-
Pupuk Kaltim Tanda Tangan Kontrak EPC: Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Siap Dibangun
-
Singgung Transisi Pemindahan Ibu Kota, Riza Patria: PR yang Paling Berat Bagi Kepemimpinam Pram dan Rano
-
Balita 2 Tahun Diduga Jadi Korban Pelecehan Bapak Kos di Kaltim, Ibu Korban Sempat Diancam Jika Lapor Polisi
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Awalnya Rugi, Kini Papua Global Spices Bisa Dapat Omzet hingga Rp50 Juta per Bulan
-
Pembangunan IKN Berlanjut: Istana Presiden 40 Persen, Kantor Otorita Rampung Maret
-
Gratispol SMA hingga S3 di Kaltim Dimulai, Disdikbud Mulai Data Pelajar dan Mahasiswa
-
MBG di Kaltim Diperluas, Menu untuk Anak Disabilitas Dirancang Khusus
-
Gelap, Patung Garuda di Embung Bandara IKN Banjir Komentar, Warganet: Banyak Setannya?