Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Senin, 05 Oktober 2020 | 21:21 WIB
Warga Jalan Serayu menuntut penyemprotan desinfektan di lingkungan pemukiman warga. (foto : istimewa)

SuaraKaltim.id - Puluhan warga Jalan Serayu menuntut penyemprotan desifektan oleh Satgas Covid-19 di Kota Samarinda.

Warga yang terdiri dari tiga RT di kawasan itu meminta kebijakan pemerintah, untuk mengedepankan protokol kesehatan lingkungan terkait penguburan pasien Covid-19 yang meninggal.

Diketahui, RT 20, 21 dan 22, Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, merupakan kawasan terdekat dari Taman Pemakanan Umum (TPU) Raudhatul Jannah yang menjadi kuburan pasien meninggal Covid-19.

Sehari-hari, tiga RT tersebut dilalui mobil jenazah yang mengangkut pasien meninggal.

Baca Juga: Kisah Talitha, Perawat Kucing dan Anjing Liar di Samarinda

Namun hingga kini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk melakukan penyemprotan di lokasi tersebut.

Dijelaskan Lurah Tanah Merah, Joko, aksi unjuk rasa yang dilakukan warga bukan tanpa alasan.

Pasalnya, tak jauh dari TPU Raudhatul Jannah merupakan pemukiman warga.

“Ya warga meminta perhatian, penyemprotan deisnfektan,” katanya di Samarinda (5/10/2020).

Dijelaskan dia, warga merasa cemas, karena setiap ada peengantaran jenazah, tidak diimbangi dengan penyemprotan desinfektan.

Baca Juga: Spanduk Protes Pilkada di Tengah Pandemi Viral di Samarinda

“Warga cemas, jika tidak ada penyemprotan disinfektan, takutnya ikut terpapar,” ujarnya.

sementara itu, Rahayu warga Jalan Serayu menjelaskan, aksi unjuk rasa itu tidak akan terjadi jika Pemerintah Kota Samarinda lebih memerhatikan protokol kesehatan di lingkungan TPU Raudhatul Jannah.

Selama ini, warga sudah khawatir dengan mobil jenazah yang lalu lalang menguburkan pasien Covid-19. Terlebih di Jalan Serayu juga banyak lansia yang berusia renta.

"Ya kita khawatir toh, di sini banyak anak-anak. banyak orang tua, banyak anak bayi. Kalau ada yang terpapar, lalu bagaimana. Kita cuma minta penyemprotan desinfektan rutin," pungkasnya.

Load More