SuaraKaltim.id - Beragam aksi unjuk rasa mewarnai pengesahan UU Cipta Kerja di Indonesia.
Rata-rata berakhir bentrok, mahasiswa dan buruh menuntut pemerintah mencabut UU Omnibus Law.
Namun ternyata, di Indonesia tidak melulu unjuk rasa berakhir bentrok.
Selama periode tahun 2019 hingga 2020, ada beberapa aksi damai yang dilakukan masyarakat.
Baca Juga: Daftar Aksi Damai di Indonesia
Berikut adalah daftar aksi damai di Indonesia:
A. Aksi 4 November.
Aksi ini merupakan aksi damai yang digelar tangga 4 November 2016.
Aksi tersebut dilakukan antara 50.000 hingga 200.000 orang turun ke jalan DKI Jakarta untuk memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta kala itu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap menghina Agama Islam.
B. Aksi 212.
Baca Juga: Aksi Damai Serikat Pekerja di Semarang Tolak Omnibus Law
Aksi tersebut digelar tanggal 2 Desember 2016 yang mana aksi tersebut merupakan aksi damai lanjutan untuk menuntut kembali Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Aksi 212 dilaksanakan di halaman Monumen Nasional atau MONAS dalam keadaan hujan yang dihadiri oleh 200.000 orang.
C. Aksi 1310
Aksi ini merupakan aksi menolak Omnibus Law yang dilaksanakan pada 13 Oktober 2020. Aksi damai dari Aliansi Nasional Antikomunis atau ANAK NKRI. Aksi tersebut berlangsung di depan Istana Negara dengan titik kumpul di Patung Kuda.
Ormas yang mengikuti ANAK NKRI antara lain Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Aksi tersebut membawa 3 tuntutan antar lain: menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIB) dan pembubaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Sementara itu, di Provinsi Kaltim juga ada aksi besar yang diikuti ratusan hingga ribuan orang yang berakhir damai.
Masing-masing adalah;
A. Aksi RUU Omnibus Law
Sejak menjadi rancanganm, UU Omnibus Law memang kerap diwarnai aksi unjuk rasa. Aksi ini digelar dua kali di tahun 2020. Diikuti hingga ribuan orang, pengunjuk rasa datang dari mahasiswa dan buruh di berbagai daerah di Kaltim.
B. Aksi Tolak UU Minerba
Aksi ini digelar sekali pada tahun 2019. Tidak seperti UU Cipta Kerja, UU Minerba hanya diikuti ratusan orang.
C. Aksi Hari Tani
Sama seperti UU Minerba, aksi ini hanya diikuti segelintir orang. Aksi tersebut digelar pada saat hari tani, yang jatuh di tanggal 24 September 2020.
Berita Terkait
-
Dramatis! China Kalahkan Bahrain, Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci
-
Pramono Jagokan Timnas Indonesia Kalahkan Jepang: Prediksi 2-1
-
Eks Persib dan PSMS Alejandro Tobar Yakini Timnas Indonesia Tekuk Jepang
-
Hajime Moriyasu Nilai Shin Tae-yong Paham Betul Taktik Timnas Jepang, Tapi...
-
Takumi Minamino Ngomel! Kritik Kondisi Rumput Stadion GBK, Bikin Pemain Kesulitan
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
Terkini
-
Survei Cyrus: Rudy-Seno Unggul Elektabilitas 54,2%, Tren Dukungan untuk Isran-Hadi Menurun
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
Langkah Hukum Rudy Mas'ud Terhadap Aktivis Dinilai Kontraproduktif untuk Kampanye, Kata Musyanto
-
Dukungan Isran Noor pada Pemuda Konservasi Kaltim, Wujud Kepedulian Terhadap Alam
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"