SuaraKaltim.id - Ketika ditanya soal taman anggrek atau hutan anggrek yang dipenuhi anggrek endemik Kalimantan, kebanyakan orang akan menyebut nama Kersik Luwai.
Cagar alam yang terletak di Kabupaten Kutai Barat itu dikenal sebagai kawasan yang dipenuhi beragam anggrek, terutama anggrek hitam.
Siapa sangka, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur juga memiliki kawasan hutan anggrek yang bahkan belum terjamah manusia. Kawasan ini lebih luas dari Kersik Luwai dengan jenis anggrek yang sangat banyak.
Lokasinya berada di Desa Kahala, Kecamatan Kenohan. Warga setempat menamakan kawasan ini dengan sebutan Solong Pinang Abang.
Sekretaris Kecamatan Kenohan, Kaspul, mengklaim tempat itu lebih indah dari Kersik Luwai. Tentu klaim tersebut perlu pembuktian lebih lanjut.
“Taman anggrek ini masih berada di kawasan hutan yang jauh dari aktivitas manusia, ini keunggulan Solong Pinang Abang,” kata Kaspul, Kamis (16/10/2020).
Untuk sampai ke lokasi, butuh perjalanan lebih kurang tiga jam. Sebagian besar harus berjalan kaki menembus hutan khas kawasan berpasir.
“Pohon-pohonya tidak terlalu tinggi, hutannya juga tidak terlalu lebat. Meski tidak tinggi, kita gampang tersesat karena bentuk pohon dan semak belukarnya sama,” tambahnya.
Uniknya, sepanjang perjalanan menuju lokasi, tumbuhan liar yang tumbuh secara alami juga tanaman anggrek. Semua bertebaran sejauh mata memandang berdampingan dengan tanaman kantong semar.
Baca Juga: Kisah Meri, Siap Hadapi Resesi dengan Tumpar Benuaq dari Kutai Kartanegara
Akses yang sulit dan berliku, ditambah rintangan yang sulit, membuat kawasan anggrek masih terjaga. Terlebih kawasan itu ditetapkan sebagai Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK).
“Pohon kelapa sawit bisa tumbuh, tapi hasilnya tidak memuaskan. Itu juga salah satu yang menyelamatkan kawasan ini,” papar Kaspul.
Kaspul lalu menunjukkan sebuah peta dari ponsel pintarnya yang menunjukkan ada perkebunan kelapa sawit tak jauh dari lokasi itu. Sementara itu, di beberapa titik perjalanan terdapat sisa-sisa bekas kebakaran hutan.
Beberapa waktu lalu, pihak Kecamatan Kenohan bersama perangka desa menjelajahi kawasan itu. Mereka kemudian memetakan lokasi anggrek.
Kepala Desa Kahala, Mahlan, menyebut ada tujuh titik lokasi anggrek hitam. Anggrek langka dan dilindungi ini tumbuh secara alami berdampingan dengan anggrek lain.
“Ada tujuh titik yang berhasil kami temukan dan kami namakan Pasir Satu, Pasir Dua, hingga Pasir Tujuh. Pasir Empat adalah yang terluas,” kata Mahlan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Berikut 5 Link Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Hari Ini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan