SuaraKaltim.id - Di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata masih ada daerah yang tidak memiliki akses jalan yang bagus.
Terletak di daerah terpencil di Ibu Kota Provinsi Kaltim, kawasan Loa Kumbar masuk dalam Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
Loa Kumbar merupakan daerah paling ujung di Kota Samarinda yang berbatasan langsung dengan Kutai Kartanegara (Kukar).
Untuk menuju ke sana, diperlukan waktu sekira 1 jam dengan menempuh perjalanan sejauh belasan kilometer dari Jembatan Mahakam.
Jalan masih berupa batu dan tanah merah, lebarnya juga tidak besar. Jika hujan datang, kendaraan akan sangat sulit melintas.
Selain perkebunan pisang, ada dua bukit yang sangat tinggi yang harus dilewati untuk menuju ke Loa Kumbar. Kawasan itu yang menghubungkan kawasan Loa Kumbar dengan jalan tambang di ujung perkampungan Loa Buah.
Salah satu warga Loa Kumbar, Ahmadi (46) menyebut akses darat ke Loa Kumbar memang agak susah, kebanyakan orang memilih menggunakan kapal, dan lebih cepat.
“Tahun 2014 lalu jalan sudah mulai ada, tapi kondisinya masih sangat sulit. Memang Loa Kumbar ini agak kesulitan, dulu juga kami dapat listrik tahun 2017 kalau tidak salah. Sebelumnya ya gelap,” ujarnya.
Loa Kumbar dihuni 300 jiwa yang masuk dalam satu RT. Rata-rata, warga Loa Kumbar adalah petani pisang. Hasil kebun yang berhektar-hektar itu dibawa ke Kota Samarinda untuk didagangkan.
Baca Juga: Megawati Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respon Warganet Samarinda
“Kalau hujan, kami tidak bisa lewat. Apalagi uang bawa hasil kebun, pilihannya hanya naik kapal saja. Lebih baik, karena dikhawatirkan akan jatuh bila dipaksa lewat darat,” sebutnya.
Saat ini, Ahmadi berharap pemerintah bisa lebih memerhatikan Loa Kumbar. Pasalnya, Loa Kumbar juga bagian dari Kota Samarinda. Selama ini, kata dia, Loa Kumbar seperti daerah yang diabaikan.
“Kami sudah terbiasa begini. Mungkin karena kami paling ujung dengan jumlah jiwa yang tidak banyak. Tapi kami juga bagian dari Kota Samarinda, kami berharap kami bisa lebih diperhatikan,” sebutnya.
Pada Pilkada 2020 ini, Ahmadi meminta calon Wali Kota dapat terjun ke loa kumbar dan melihat langsung bagaimana kondisi masyarakatnya.
“Ya harapannya semua calon Wali Kota Samarinda bisa ke sini lihat-lihat kondisi. Jadi nanti waktu jadi Wali Kota, kami bisa diutamakan dalam insfrastruktur dan ekonominya,” ujarnya.
Dia juga menekankan, Pemkot Samarinda bisa mengenalkan potensi perkebunan di Loa Kumbar. Pasalnya, selama ini hampir banyak yang tidak tahu bahkan lupa pada Loa Kumbar.
"Pasti banyak yang belum kenal Loa Kumbar, kadang ada juga yang lupa sama Loa Kumbar. Padahal kami ini masih di Kota samarinda, tapi paling ujung," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kaltim Hapus Praktik Mark Up dan Program Fiktif, Gubernur Ingatkan OPD
-
22 Kasus Campak Muncul, Pemkab PPU Perkuat Imunisasi di Wilayah IKN
-
Pemprov Kaltim Perjuangkan DBH, Angkat Isu Beban Ekologis dan Sosial
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir